20 Rumah Terkena Longsor di Tanah Merah

Selasa, 04 Januari 2022

INHIL,- Jelang satu hari musibah longsor kembali lagi kali ini di desa Tanjung Baru kecamatan Tanah Merah kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengakibatkan kurang lebih 20 rumah terdampak abrasi tanah longsor pada Senin (03/1/2022) pukul 21:15 WIB.

Saat dikonfirmasi awak media Kepala BPBD kabupaten Indragiri Hilir Yusfik membenarkan telah terjadi musibah longsor di Desa Tanjung Baru, kecamatan Tanah Merah dan mengakibatkan 20 rumah ikut tergerus ke sungai.

"Iya ada 20 rumah yang ikut tergerus longsor ke sungai, dan dalam musibah longsor tersebut tidak ada korban jiwa," ungkapnya.

Dia juga mengatakan TRC-BPBD Inhil langsung melakukan survei lokasi dan evakuasi, terus melakukan koordinasi kepada pihak desa setempat dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

"Takutnya terjadi longsor susulan jadi kita lakukan survei dan saling berkoordinasi dengan pihak desa," tuturnya.

"Kita turun kan tim TRC BPBD yang di Pimpin Langsung Oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Indragiri Hilir Berserta Korlap dan 7 Orang Anggota TRC BPBD Inhil," sambungnya.

Yusfik juga mengungkapkan kronologis kejadian bermula pada Minggu (2/1), sekira pukul 23.00 WIB ketika Suhen pulang kerumahnya yang beralamat di Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kecamatan. Tanah Merah, saat membuka pintu, pintu tidak bisa dibuka. 

"Iya dia mau membuka pintu namun tidak bisa lagi di buka, lantas Suhen melihat kondisi di bawah rumah namun ditemukan ada retakan di tanah bergeser ke sungai," jelasnya 

Atas kejadian tersebut, sebut Yusfik, Suhen memberikan kabar dengan warga sekitar untuk berjaga-jaga dan memindahkan barang-barang yang ada di dalam rumah.

"Selanjutnya masyarakat langsung memindahkan barang-barang miliknya untuk dipindahkan ke rumah keluarga yang lain untuk menyelamatkan barang-barang yang berharga," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Yusfik jelang satu hari Pada Senin tanggal (03/1 2022) sekira pukul 21.15 WIB, terjadilah bencana longsor akibat abrasi sungai yang sudah di wanti-wanti masyarakat.

Terakhir dikatakan Kepala BPBD kabupaten Indragiri Hilir H Yusfik dalam kejadian musibah tanah longsor tersebut tidak terdapat korban jiwa, kerugian sampai saat ini belum dapat ditaksir.

"Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan oleh abrasi air sungai, hal ini dikarenakan pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada disepanjang pinggir sungai Perigi dan pada saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut kering," tutupnya.

Berikut nama-nama korban yang terdampak Longsor
1. Umar (60),, perkejaan nelayan, Jl. Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru Kec. Tanah Merah Kab. Inhil.

2. Kasim (68), perkejaan petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

3. Ambo Tahang (53)petani, Jalan Kenangan RT 02 RW 01

4.Heri (40) nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru.

5. Halim, (70) nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru.

7. Doni, (36) wiraswasta, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru.

8. Dulah (58) nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

9. Hernawti  (57), IRT, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru

10. Ismail (45) nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

11.Hariyanto , (35), nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru.

12. Dundun, (42) nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

13. Iyen (35) IRT, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

14. Ridwan (45) nelayan, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru.

15. Lapanye (70), petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

16. Ambo Tuo (45) petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Baru.

17. Rusdiyanto (46) tahun, nelayan, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Batu

18. Bustani (65) petani, Jalan Perepat RT 01 RW 01 Desa Tanjung Bau

19.Marhadi (38) wiraswasta, Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru. 

20.Rasi (72) Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru.