Bagaimana Pikiran Menyerap Energi dalam Tubuh?

Senin, 13 Januari 2020


Manusia memiliki energi yang tersimpan dalam tubuh. Energi ini bisa dipergunakan setiap hari dalam keadaan apapun, bahkan ada energi yang juga bisa berfungsi saat sekarat sekalipun. Semua tersimpan dengan baik didalam tubuh kita. 

Namun, cara kita menggunakan energi yang berlebihan dengan sendirinya membuat tubuh kehilangan sumber energi. Tanpa kita sadari, pikiran bisa mengambil begitu banyak energi yang tersimpan dalam tubuh manusia. 

Pikiran kita ibarat magnet, ia bisa mengkomsumsi energi secara berlebihan jika tidak dikelola dengan baik. 


Sama halnya seperti sebuah kendaraan, tanpa ilmu yang mumpuni seorang pengendara bisa menghabiskan bensin begitu banyak untuk menuju sebuah tempat yang sebenarnya bisa dijangkau lewat jalan tertentu yang lebih singkat. 


Cara kita mengelola pikiran sangat memengaruhi pada hilangnya energi dalam tubuh. Mudahnya kita pahami, pikiran kita bisa menghasilkan energi dan bisa menyedot energi. Pikiran positif adalah sumber energi baru, sementara pikiran negatif adalah faktor utama hilangnya energi. 

Intinya, semakin sering seseorang menjaga pikirannya dan selalu berpikir positif maka sejatinya ia sedang menyimpan stok energi dalam tubuhnya. 

Sebaliknya, semakin sering seseorang berpikiran negatif maka ia terus menyedot energi dalam tubuhnya. Jika tidak dihentikan maka ia akan kehilangan energi secara keseluruhan dan berefek fatal bagi tubuh. 

Banyak orang berasumsi bahwa penyakit umumnya datang dari makanan. Padahal, 90% penyakit bermula dari pikiran negatif. Unik bukan? Ini bukan kajian baru tentunya. 
Pakar di bidang neutologi dan psikologi sudah memaparkan fakta ini beberapa tahun. Namun, karena kurangnya kesadaran sebagian kita maka kita mengabaikan hal ini. 

Coba perhatikan berapa banyak orang yang stress berawal dari pikiran, akhirnya berujung pada depresi. Ketidakmampuan seseorang mengontrol pikirannya mengakibatkan hilangnya energi dalam tubuh. 

Terlebih saat seseorang dominan berpikir negatif dalam hidup, maka penyakit sangat mudah menjangkitinya? Loh, apa kaitan pikiran sama penyakit? 

Baiklah, saya akan jelaskan secara ilmu science dan kedokteran. Manusia memiliki imun tubuh yang bekerja 24 jam saat diperlukan. Umum tubuh kita memiliki peran penting melawan penyakit apapun dalam tubuh. 

Uniknya, ternyata hasil penelitian kedokteran, imun tubuh kita hanya bisa bekerja saat kita menghasilkan energi positif. Dengan kata lain, saat kita berpikir negatif. Saat seseorang mengeluarkan energi negatif lewat pikiran negatif maka imun kita tidak bekerja. Ajaib bukan? 

Fakta lain menunjukkan bahwa, saat seseorang emosi dimana pikiran negatif bekerja dominan, maka aliran darah akan tidak stabil. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja tidak normal memompa darah dan secara otomatis mengakibatkan lumpuhnya kerja imun tubuh. 

Ini alasannya ketika seseorang marah secara tidak langsung ia menghabiskan energi dalam tubuh dan mematikan fungsi imun. 

Secara jangka panjang, orang yang sering marah atau emosi akan kehilangan energi dalam tubuh dan mengakibatkan munculnya penyakit. Silahkan hubungkan bagaimana nasib orang yang suka marah terhadap kesehatan.

Nah, semakin banyak kita mengarahkan pikiran kita ke hal negatif maka secara sadar kita menyedot energi berlebihan. Akhirnya tubuh kita terasa capek dan lemas. 

Lama kelamaan ini juga berdampak pada tidak normal ya sirkulasi darah dalam tubuh kita dan berujung pada tidak bekerjanya imun tubuh secara normal. 

Jika kita mau imun tubuh bekerja maksimal, tugas kita cukup menjaga pikiran dan selalu berpikir positif. Dengan sendirinya energi positif akan terus bertambah dan imun tubuh akan bekerja normal sebagaimana fungsinya. Alhasil, kita tidak mudah terjangkit dari penyakit apapun. 

Sebagai muslim seharusnya kita bersyukur bagaimana rasulullah mengajarkan kita untuk menjaga pikiran kita dengan selalu berprasangka baik kepada Allah. Hikmahnya, secara sains hari ini kita sudah melihat bukti nyata kenapa kita harus berprasangka baik dalam hidup. 

Apa yang Allah takdirkan ke kita memiliki hikmah tersendiri. Jangan mengeluh, berkeluh kesah, apalagi menghardik diri sendiri. Kalau ditimpa musibah maka bersabarlah, jika dalam keadaan sulit sekalipun selalu hindari prasangka buruk. 

Banyak hikmah yang datang di akhir tanpa sepengetahuan kita. Tugas kita adalah berprasangka baik. 

Tentu sulit mengontrol pikiran jika kita tidak terbiasa berprasangka baik. Salah satu cara adalah dengan selalu bersyukur dan hindari melihat ke atas dan mulailah melihat ke bawah. 

Masing-masing kita memiliki jalan hidup sendiri yang tidak bisa disamakan dengan orang lain. Jadi, perbanyak bersyukur dengan apa yang kita punya dan seringlah berbagi kepada yang tidak memiliki. 

Karena pikiran kita adalah magnet untuk menghasilkan energi. Letakkan dan arahkan magnet ke hal-hal positif. Fokuskan pikiran kita pada sesuatu yang bisa menghasilkan energi positif. 

Beberapa diantaranya, perbanyak berkumpul dengan orang-orang yang berpikiran positif, membantu orang lain yang kesusahan, dan memberikan harta terbaik kita untuk orang-orang yang membutuhkan.