Berikut 14 Cara Menanam Ciplukan dan Perawatannya

Senin, 14 September 2020

Indragirione.com, - Ciplukan akhir-akhir ini menjadi populer dimasyarakat karena diketahui bahwa buah ciplukan banyak mengandung manfaat untuk kesehatan. Diantara khasiat buah ciplukan adalah untuk mengobati kencing manis, paru-paru basah, radang tenggorokan, gangguan getah bening, mencegah epilepsi dan masih banyak lagi manfaat yang lain.

 

Tanaman ciplukan yang semula hanya dianggap tanaman liar kini menjadi tanaman obat yang memiliki nilai ekonomis. Hal inilah yang menjadikan banyak orang berusaha membudidayakan ciplukan demi mendapat keuntungan baik untuk digunakan sendiri maupun untuk dijual.

 

 

Cara menanam ciplukan tidaklah terlalu sulit karena tanaman ini memang dapat tumbuh liar dengan sendirinya. Namun demikian jika kita mengharapkan hasil yang optimal dari budidaya tanaman ini otomatis perlu adanya teknik perawatan yang benar. Menanam ciplukan dapat dilakukan di lahan bercocok tanam seperti ladang dan kebun besar maupun dalam pot di sekitar pekarangan rumah. Berikut akan saya terangkan cara menanam ciplukan di lahan tanam luas maupun dalam pot.

 

Berikut ini ialah penjelasan yang dirangkum ilmubudidaya.com mengenai tata cara menanam ciplukan di lahan tanam yang luas seperti ladang dan kebun. Tata caranya terdiri dari beberapa langkah dengan urutan sebagai berikut :

 

Persiapan Lahan Tanam Ciplukan

Bedengan

 

Dalam metode bercocok tanam, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan lahan tanamnya terlebih dahulu. Ini penting karena kondisi lahan tanam yang baik dan tepat akan membuat tanaman ciplukan tumbuh dengan subur. Lahan tanam yang baik harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut :

 

Terpapar sinar matahari langsung minimal 8 jam sehari

Memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang tanaman

Memiliki kandungan air yang cukup (dekat dengan sumber air)

pH (keasaman) tanah ada pada kisaran 5,5 – 6,8

Setelah memilih lahan tanam yang sesuai maka segera lakukan pengolahan lahan tanam. Dalam mengolah lahan tanam ada beberapa tahapan yang dilakukan. Berikut adalah tahapan mengolah lahan tanam yang baik.

 

Penggemburan Tanah

Tanah yang gembur akan mengoptimalkan pengakaran tanaman ciplukan sehingga dapat menyerap nutrisi dalam tanah dengan baik. Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan cangkul ataupun dengan traktor bajak. Setelah tanah gembur lalu dapat dibentuk bedengan (lajur tanam).

 

Pembuatan Bedengan

Tujuan membuat bedengan ialah memudahkan proses pengairan, penyiangan, dan panen tanaman. Caranya ialah dengan mengumpulkan tanah membentuk lajur demi lajur dengan disela-selanya untuk pengairan. Tinggi bedengan sekitar 10-20 cm agar tanah tidak cepat kering. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah.

 

Cara Budidaya Ikan Nila

3. Pemberian Pupuk Dasar

 

Setelah bedengan terbentuk maka dapat dilakukan pemberian pupuk dasar yaitu dapat berupa pupuk kandang ataupun pupuk organik lainnya. Tanah digali membentuk lajur panjang di tengah bedengan lalu pupuk ditaburkan didalamnya secara merata. Setelah itu pupuk ditutup kembali dengan tanah. Sekarang sudah banyak dijual pupuk organik berwujud butiran yang memudahkan pengaplikasiannya.

 

4. Menutup Bedengan Dengan Plastik Mulsa

 

Setelah diberi pupuk bedengan ditutup dengan plastik mulsa untuk mencegah pertumbuhan gulma atau tanaman liar pengganggu lainnya. Alternatif lainnya ialah dengan memanfaatkan jerami atau rumput kering untuk menutupi bedengan.

 

5. Penyiraman untuk penguraian pupuk

 

Setelah dilapisi plastik, selanjutnya bedengan diairi melalui sela-sela bedengan dengan bantuan pompa air. Pastikan air cukup untuk membasahi seluruh bedengan agar pupuk di dalamnya cepat terurai. Hindari langsung menanam benih ketika pupuk masih baru karena suhu tanah akan menjadi panas ketika proses penguraian pupuk dan malah dapat membunuh akar tanaman. Sampai tahap ini bedengan didiamkan terlebih dahulu kurang lebih dua minggu sambil menyiapkan benih ciplukan.

6. Persiapan Benih

 

Sembari menunggu pupuk terurai kita dapat menyiapkan bibit ciplukannya. Melakukan persiapan benih dengan baik akan mencegah pertumbuhan tanaman ciplukan yang tidak merata. Berikut adalah proses persiapan benih ciplukan yang benar.

 

7. Memilih biji ciplukan sebagai bibit

 

buah ciplukan matang

 

Untuk menentukan biji ciplukan yang baik sebagai bibit maka kita harus memastikan mengambil buah ciplukan yang benar-benar matang dan berasal dari pohon yang sehat. Buah yang matang dapat dilihat bahwa kulitnya sudah kuning agak kering dan daging didalamnya berwarna kuning kemerahan. Jika sudah didapat buah yang benar-benar matang maka segera keluarkan bijinya dengan cara memencet buahnya. Setelah itu pisahkan bijinya dari daging buah ciplukan. Kumpulkan biji tadi lalu dijemur pada terik matahari sekitar 1-2 jam. Biji yang telah dijemur tadi kini siap untuk disemai.

 

8. Persemaian biji ciplukan

 

Kumpulkan tanah untuk media semai lalu diayak agar halus dan bebas dari kerikil dan benda kasar lainnya. Masukkan tanah pada plastik polybag kecil dan ditata dalam sebuah wadah bak. Siram polybag tadi secara merata lalu tanahnya dilubangi kira kira sedalam 2-5 mm. Ingat jangan terlalu dalam karena ukuran biji ciplukan sendiri sangatlah kecil. Biji yang ditanam terlalu dalam akan memperlama munculnya tunas atau bahkan malah gagal tumbuh.

 

Isi lubang pada polybag tadi dengan biji ciplukan yaitu bisa 2-3 biji ciplukan per polybag. Lubang kembali ditutup dengan taburan tanah secara tipis. Tahap selanjutnya ialah menunggu tumbuhnya tunas yaitu sekitar 1 minggu. Setelah tunasnya tumbuh maka lakukan perawatan dengan cara polibac diletakkan ditempat terbuka dengan sinar matahari langsung lalu disirami secara cukup setiap sehari. Diatas polibac dapat diberi atap plastik bening yang tembus cahaya guna mengamankan jika terjadi hujan.

 

 

Setelah benih yang disemai pada plastik polybag tumbuh setinggi 10-15 cm maka bibit ciplukan telah siap dipindahkan ke bedengan.

 

Pada tahap ini agar tanaman tidak mati maka ada beberapa hal yang harus dilakukan dengan benar diantaranya:

 

Buatlah lubang tanam pada bedengan dengan jarak antar lubang 40-50 cm. Usahakan agar kedalaman lubangnya mencukupi ukuran polybag plastik.

Lakukan pengairan terlebih dahulu pada bedengan agar lahan tanam basah. Jangan lupa siram juga benih pada polybag sebelum dipindahkan pada ke bedengan.

Pilih waktu penanaman pada sore hari untuk mencegah tanaman menjadi layu di terik siang.

Selesaikan penanaman dalam sekali waktu agar tanaman ciplukan dapat tumbuh bersamaan dan merata.

Selama lima hari pertama lakukan penyulaman benih jika ada tanaman yang mati.

10. Perawatan Tanaman Ciplukan

 

Perawatan tanaman dilakukan untuk menjaga kondisi tanaman tetap sehat dan subur hingga panen maupun sesudah panen. Perawatan tanaman ciplukan terdiri dari beberapa tindakan diantaranya pemberian pupuk susulan, penyiraman, dan penanganan halma. Ini juga merupakan tahapan penting dalam cara menanam ciplukan.

 

11. Pemberian Pupuk Susulan

 

Ini yang sangat penting karena untuk mengoptimalkan hasil panen ciplukan maka kita harus menyuplai kebutuhan nutrisi selama tumbuh kembangnya. Pupuk susulan diberikan secara bertahap sesuai usia dan perkembangan tanaman. Pupuk yang digunakan ialah pupuk NPK (Nitrogen, Phospor, Kalium). Perlu diperhatikan untuk tidak memberikan pupuk susulan dalam dosis yang terlalu banyak terutama jika kondisi tanaman sudah subur.

 

Berikut adalah tahapan pemberian pupuk susulan yang tepat :

 

Usia 7 hari setelah tanam diberikan pupuk NPK dengan dosis 1 gr per lubang tanaman dengan cara dikocorkan. Ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan akar, batang dan daun tanaman. Cara melakukannya ialah dengan mencampur 1 gelas pupuk NPK dengan 35 L air lalu diaduk hingga larut. Setelah itu siramkan pada akar tanaman dengan dosis secukupnya yaitu sekitar 1/3 gelas (100 cc) per tanaman. Lakukan pada interval 2-3 Minggu sekali dengan memperhatikan kesuburan tanaman, artinya jika tumbuhan sudah tampak subur maka ambil interval yang 3 minggu sekali.

Pemberian pupuk NPK dibarengi dengan pengairan agar pupuk cepat diserap tanaman.

Hentikan pemberian pupuk NPK pada saat tanaman mulai berbunga hingga panen.

Berikan pupuk susulan lagi setelah buah ciplukan dipanen 3-4 kali.

Kurangi dosis pupuk NPK pada musim penghujan karena air hujan sendiri sudah banyak mengandung unsur Nitrogen (N)

12. Pengairan

 

Pengairan tanaman ciplukan pada bedengan dapat dilakukan 1 minggu sekali atau melihat kekeringan tanah pada bedengan. Jangan sampai tanah bedengan terlalu kering karena akan menghambat perkembangan tanaman.

 

13. Panen Buah Ciplukan

 

Panen buah dilakukan jika buah ciplukan yang tua sudah terlihat banyak dan merata di seluruh bedengan. Ciri-ciri buah yang tua ialah berwarna kuning kecoklatan. Lakukan panen dengan interval 5-10 hari sekali.

 

14. Pasca Panen

 

Setelah dilakukan 4-5 kali panen maka dilakukan pemupukan susulan untuk menjaga produktivitas tanaman. Sebaiknya menggunakan NPK dengan metode kocor agar tidak merusak akar tanaman. Dosis NPK dapat ditingkatkan menjadi 2-3 gram per tanaman. Caranya sama yakni dengan melarutkan NPK dengan dosis 2-3 gelas untuk 35 L air. Selain memberikan pupuk pada akarnya, dapat juga dilakukan penyemprotan pupuk organik cair dan ZPT (Zat Perangsang Tumbuh) pada daunnya. Pupuk cair dan ZPT banyak dijual di toko-toko pertanian setempat. ZPT yang dipakai ialah GA atau Auxin. Dengan demikian tanaman akan kembali berbunga dan berbuah lebat.

 

Metode Penanaman ciplukan pada media pot hampir sama dengan penanaman pada lahan cocok tanam seperti ladang dan kebun. Hanya saja kali ini kita menggunakan pot untuk media tanamnya. Biasanya hal ini dilakukan orang yang hanya ingin menanam pada skala kecil semisal di pekarangan rumah atau menjadikan ciplukan sebagai tanaman penghias pekarangan saja. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan diantaranya :

 

1. Jenis dan Ukuran Pot

 

Usahakan menggunakan pot dengan ukuran besar agar akar tanaman dapat berkembang dan menjangkau area yang lebih luas. Hindari menggunakan pot kecil karena dapat membatasi perkembangan akar tanaman ciplukan. Jenis pot dapat dipilih model ember plastik atau hanya plastik polybag besar saja. Untuk menghemat biaya dapat memakai plastik polybac ukuran besar. Sedangkan untuk tujuan tanaman hias dapat memakai ember pot palstik maupun pot tanah liat untuk menambah kesan seni dan keindahannya

 

2. Tanah untuk Mengisi Pot

 

Usahakan diambil dari tanah yang mengandung cukup unsur hara (humus) dan diayak terlebih dahulu. Campurkan pasir, serbuk gergaji, sekam (merang) agar tanah dalam pot tidak cepat memadat / keras saat disiram.

 

3. Lokasi Penempatan Pot

 

Meski dalam pot, tapi usahakan tanaman ciplukan tetap mendapat sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesisnya. Tanaman ciplukan yang kekurangan cahaya akan sedikit mengeluarkan buah. Atur jarak antara pot yang satu dan yang lainnya yaitu sekitar 40-50 cm.

 

Pengairan dilakukan dengan metode disiram dan pemupukan bisa diberikan NPK dengan cara dikocor. Khusus untuk pengairan agar selalu diperhatikan kondisi tanah dalam pot. Jika kadar air masih banyak maka jangan disirami dahulu karena kelebihan kadar air dalam tanah yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama malah dapat membusukkan akar ciplukan.

 

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada metode cara menanam ciplukan di media pot. Selebihnya tentang tata cara perawatan dan lainnya ialah sama seperti halnya penanaman di bedengan.

 

Tips Pemeberantasan Hama Tanaman Ciplukan

Berikut ini adalah tips lain dalam cara menanam ciplukan yang baik dan benar. Hama pada tanaman ciplukan terbagi menjadi beberapa golongan yang otomatis cara penanggulangannya pun berbeda-beda. Berikut adalah daftar hama tanaman ciplukan dan cara penanggulangannya :

 

Gulma

Gulma atau tanaman liar yang tumbuh didekat tanaman ciplukan akan mencuri sebagian nutrisi dari dalam tanah sehingga mengurangi jatah nutrisi tanaman ciplukan itu sendiri. Pemberian lapisan plastik atau jerami pada bedengan bertujuan untuk mencegah tumbuhnya gulma disekitar tanaman ciplukan sehingga kita tidak perlu repot-repot melakukan penyiangan.

 

Hama serangga

Hama dari jenis serangga yang biasa menyerang ciplukan ialah :

 

ulat (menyerang daun dan buah)

kutu daun (menyerang daun)

lalat buah (menyerang buah)

uret (menyerang akar)

Penanggulangannya ialah dengan perlakuan insektisida dengan cara disemprot. Khusus untuk lalat buah gunakan insektisida yang memiliki bau menyengat dan untuk uret diberi insektida tabur dengan cara dikocor ke lubang tanam. Insektisida banyak dijual di toko-toko pertanian.

 

Hama jamur

Serangan jamur patogen juga dapat terjadi terutama pada kondisi lingkungan terlalu lembab dengan kadar nitrogen yang terlalu tinggi (biasanya pada musim penghujan). Maka dari itu penting untuk mengurangi pemberian pupuk NPK pada musim hujan. Jamur ada yang menyerang daun maupun akar. Tanaman yang terserang jamur pada akarnya akan menunjukkan gejala layu disiang hari dan lama-kelamaan mati. Untuk menanggulanginya dapat menggunakan fungisida dengan cara disemprot atau dikocor. Fungisida juga mudah ditemui di toko pertanian.

 

Hama bakteri

Hampir menyerupai jamur, serangan bakteri patogen juga menunjukkan gejala layu yang dalam waktu singkat akan mematikan tanaman. Bagian tanaman yang diserang ialah akarnya. Cara mengatasinya adalah dengan mengocorkan bakterisida pada akar tanaman yang menunjukkan gejala terserang bakteri.

Berikut saya berikan beberapa tips penting untuk cara menanam ciplukan.

 

Pakai benih yang benar-benar baik atau anda bisa membelinya di toko pertanian agar kualitas terjamin

Gunakan pupuk npk dan calsium sebagai tambahan pupuk dasar agar pertumbuhan tanaman cepat, sehat dan kuat

Semprotkan ZPT GA (Giberilic Acid) pada saat pentil agar ukuran buah ciplukan semakin besar.