Bersama Gubri Syamsuar, Riadel Fitri Hadiri Penutupan Sementara Wirid Tariqat Naqsabandiyah

Jumat, 10 Maret 2023

Wirid Bulanan Syarikat Ubudiyah Tariqot Naqsabandiyah Kecamatan Kampa-Tambang, Jumat (10/3/2023). (foto: istimewa)

INDRAGIRIONE.COM, TAMBANG - Mewakili Pj Bupati Kampar, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Riadel Fitri menghadiri sekaligus menutup untuk sementara Wirid Bulanan Syarikat Ubudiyah Tariqot Naqsabandiyah Kecamatan Kampa-Tambang, Jumat (10/3/2023). Pada kesempatan tersebut Gubernur Riau (Gubri) Drs Syamsuar MSi langsung hadir pada penutupan Wirid Naqsabandiyah ini. 

Bertempat di Mesjid Al Ikhlas Padang Luas Kecamatan Tambang, Staf Ahli Bupati tampak didampingi Camat Kampa Dedi Herman SSTP dan Ketua Pengurus Wirid Bulanan Syarikat Ubudiyah Tariqot Naqsabandiyah tampak disambut suka cita oleh masyarakat beserta jamaah wirid. 

Gubernur Riau Drs Syamsuar MSi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap Tariqat Naqsabandiyah Kabupaten Kampar, khususnya Kecamatan Kampa-Tambang yang telah melakukan pengajian ini. “Apalagi ini akan memasuki bulan suci Ramadhan 1444 H yang memang harus kita persiapkan diri kita,” kata Gubernur Riau. 

Selain itu Pemerintah Provinsi Riau dalam memasuki Ramadhan tentunya akan meningkatnya kebutuhan sembilan bahan pokok. Oleh sebab itu ia berharap agar dapat mensiasati ini. Pemerintah Provinsi Riau bersama pemerintah kabupaten dalam melakukan penanggulangan inflasi daerah. 

“Kami berharap agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa, oleh sebab itu jaga kondisi stabilitas masyarakat, keamanan maupun kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat yang sudah terjaga selama ini,” ucap Syamsuar. 

Berkenan menyampaikan sambutannya Riadel Fitri menyampaikan beberapa hal yang diantaranya mengenai manfaat dari wirid pengajian. “Sebagaimana kita ketahui bersama, berbagai manfaat dalam melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan meningkatkan ibadah kita, salah satunya dengan wirid pengajian. Wirid pengajian jemaah dapat menambah nilai ibadah, dan lebih mempererat silaturrahmi,” demikian ungkap Raidel mengawali sambutan. 

Kemudian Staf Ahli Bupati ini juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh Pengurus Wirid Bulanan Syarikat Ubudiyah Tariqot Naqsabandiyah dan masyarakat, karena telah bersedia menghidupkan mesjid, salah satunya dengan mengadakan wirid bulanan. 

Wirid pengajian, ucapnya, sama juga dengan menuntut ilmu itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja melainkan juga orang tua. Para orang tua yang disibukkan oleh pekerjaan tentu tidak dapat menambah ilmu agama yang diharapkannya dari lembaga pendidikan formal. 

“Kehadiran lembaga dakwah seperti Wirid Pengajian ini sebagai wujud kegiatan dalam bentuk pembinaan, pendidikan dan pengarahan ini telah memberian harapan baru bagi upaya kecerdasan dan pencerahan masyarakat, khususnya dalam bidang beragama dan sosial,” ucap Staf Ahli menambahkan. 

Dihimpun dari keterangan yang didapat dari Pengurus Wirid Bulanan Syarikat Ubudiyah Tariqot , wirid ini memiliki sejarah panjang. Di belahan aliran Sungai Kampar, di sebelah negeri seribu rumah suluk, semasa dulu kala terkemuka dengan ulama-ulamanya yang masyhur terbilang. Diantara ulama-ulama yang terkemuka keberadaannya itu, seorang tokoh yang paling masyhur terutama ketika membicarakan persebaran tarekat ahli sufiyah, terutama tarekat Naqsyabandiyah. 

Dua ulama besar itu ialah Maulana Syekh Abdul Wahab Rokan al-Khalidi dan Syekh Abdul Ghani Batu Basurek Kampar. Syekh Abdul Wahab terkenal murid-muridnya yang berasal dari orang awam hingga pejabat-pejabat pemerintahan. Sebaliknya, Syekh Abdul Ghani (1811-1961) Batu Basurek terkenal dengan murid-muridnya yang berasal dari ulama-ulama belaka. Dua ulama besar Naqsyabandiyah inilah yang terkemuka di pantai timur Sumatera. 

Syekh Abdul Ghani itulah nama beliau yang masyhur, sedangkan Batu Basurek ialah nisbah negeri beliau bermukim yang Batu Bersurat di Kampar. Sekarang daerah ini termasuk wilayah Riau. Padahal masa dulunya, Kampar merupakan bagian rantau dari Luak Limapuluh Kota, ranah Minangkabau sejati. 

Jika disebut-sebut ulama penyebar Naqsyabandiyah di Kampar ini, ada satu tokoh lagi yang tak mungkin tidak disebut, yaitu Syekh Ja’far Pulau Gadang. Seorang yang alim pula, guru dari seorang Ulama Besar Minangkabau Syekh Zakaria Labai Sati Malalo.

Setelah mengikuti berbagai rangkaian acara termasuk ceramah agama, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Administrasi, secara resmi menutup Wirid Bulanan Syarikat Ubudiyah Tariqot Naqsabandiyah Kecamatan Kampa-Tambang, karena akan memasuki bupan suci Ramadhan 1444 H dan akan dibuka kembali setelahnya. (Adv)