Diduga Cemburu, Annisa Mahasiswi Cantik Dibunuh Pacar, Mayatnya Dibonceng Motor Sejauh 65 Km, Dibuang ke Selokan

Kamis, 28 Februari 2019

Foto : 
Indragirione.com - Akhir-akhir ini kasus pembunuhan kian marak, dengan berbagai penyebab yang kadang sulit dinalar. Gara-gara dugaan pacar sudah memiliki kekasih lain, seorang mahasiswi dibunuh secara sadis.

Korban adalah Annisa (23) mahasiswi UPN Yogyakarta asal Dusun 1 Desa Dharma Sakti, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas, ditemukan tewas di selokan irigasi di Dusun Batu, RT2/RW3 Desa Ngabean, Kecamatan Secang, Magelang. Jasad ditemukan, pada Sabtu (23/2) lalu.

Identitasnya terkuak kemarin setelah polisi melakukan penyelidikan.

Seorang pria bernama Sandra Saputra (28), yang juga berasal dari Sumsel, ditangkap Polres Magelang karena diduga sebagai tersangka pembunuhan terhadap Annisa.

Sandra seorang ojek online. Keduanya diketahui berpacaran. Pembunuhan dilakukan di kamar kos pelaku di Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman, pada Kamis (21/2) sore lalu.

"Pelaku ini membunuh korban dengan cara mencekik hingga korban kehabisan napas dan meninggal. Korban dibunuh di kamar kos pelaku sekitar pukul 17.30 WIB."

"Sebelumnya, pelaku dan korban ini berjalan-jalan di Hutan Pinus di Bantul, kemudian pulang ke kos pelaku, di sana lah, korban dihabisi nyawanya," ujar Kapolres Magelang, AKBP Yudianto Adhi Nugroho.

Mayat korban kemudian dibuang di daerah Magelang menggunakan sepeda motor Suzuki Satria FU milik pelaku, pada Jumat (23/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Korban dibungkus menggunakan selimut, diletakkan di stang motor, dan dibuang di selokan irigasi di Dusun Batu, Desa Ngabean, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Korban baru ditemukan, pada Sabtu (23/2) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dilansir Tribun Jogja, tersangka sehari-hari menjadi ojek online. Motif pembunuhan karena sakit hati, korban memiliki pacar lain.

Tersangka sengaja mengambil barang berharga milik korban, berupa laptop, handphone, dan menjualnya ke loakan di Yogyakarta.

Kini Sandra Saputra ditahan di Mapolres Magelang dan kasusnya segera dilimpahkan ke Polres Sleman.

Annisa tercatat sebagai mahasiswi fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Informatika. Ia kuliah program strata 1.

Mendapat kabar Annisa meninggal, kakeknya, Katno warga Dusun 1 Desa Dharma Sakti, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas, langsung berangkat ke Yogyakarta pada Senin (25/2) malam.

Dia mendapat telepon jika cucunya, Annisa (23), ditemukan tewas di sebuah selokan irigasi.

Katno berangkat ke Yogyakarta menggunakan mobil carteran dengan istrinya, Maikem.

Annisa merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang saat ini sudah semester akhir di UPN Yogyakarta.
Sejak lahir hingga SMA, Annisa memang tinggal di Musi Rawas.

Ia baru ikut ke Yogyakarta setelah lulus SMA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan tinggal bersama ibunya.

Terakhir kali Annisa pulang ke Musi Rawas dua tahun silam bersama keluarganya. Saat itu, kakak perempuannya menikah di tempat kakeknya.

"Setelah itu belum pernah pulang lagi karena ibunya itu jualan manisan dan ayah tirinya tukang urut, mereka tinggal di sana," ujarnya.

Sri menuturkan, secara fisik Annisa gadis yang cantik. Sejak kecil ia mengidap penyakit asma yang sering kambuh.

"Anaknya pendiam tetapi kalau sudah kenal ya ramah, ngobrol sering juga keluar main tempat tetangga," katanya.

Sementara, Ayu (17), anak Sri yang kerap berkomunikasi dengan Annisa mengaku, terakhir kali mendapat pesan Whatsappnya pada 20 Februari lalu.

Biasanya jika chatting, Annisa menanyakan kabar kakek dan neneknya. "Kemarin terakhir itu juga pas WA ngobrol soal pacar."

"Katanya pacarnya sekarang itu umurnya lebih muda setahun dari dia, yang lain ngobrol biasa," ungkapnya. (za)