Dinkes Ajak masyarakat Waspada Rabies

Sabtu, 29 Juli 2023

 

Inhil,_ Dinas kesehatan ajak masyarakat terus waspada dengan penyakit Rabies yang Belakangan ini marak terdengar penyakit rabies terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan ada 31.113 kasus terkait dengan penularan rabies di Indonesia dengan 11 kasus kematian hingga April 2023. 95% kasus rabies tersebut disebabkan oleh gigitan anjing.

Penyakit rabies atau yang lebih dikenal dengan “Penyakit Anjing Gila” merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf. Rabies disebabkan infeksi virus yang menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Virus rabies juga bisa menular melalui air liur, cakaran serta jilatan pada kulit yang terluka atau selaput lender mata dan mulut. Hewan utama penular rabies adalah anjing. Selain anjing hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia adalah kucing, kera dan kelelawar.

Gejala rabies yang timbul di tahap awal pada manusia adalah demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokkan dan sering ditemukan nyeri. Setelah itu dilanjutkan dengan rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas dan mulai timbul fobia yaitu hidrofobia (ketakutan berlebihan terhadap air), aerofobia (rasa takut berlebihan terhadap udara) dan fotofobia (rasa takut berlebihan terhadap cahaya) sebelum meninggal dunia.

Sementara gejala hewan yang terinfeksi rabies dapat dicirikan dengan karakter hewan yang menjadi ganas dan tidak patuh pada pemiliknya, tidak mampu menelan, lumpuh, mulut terbuka dan air liur keluar secara berlebihan. Hewan tersebut juga suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk, ekor dilengkungkan ke bawah perut di antara kedua paha, kejang-kejang dan diikuti kematian. Pada rabies asimtomatik hewan tidak memperlihatkan gejala sakit namun mati secara tiba-tiba.

Adapun cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia yaitu:

Cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit lalu berikan antiseptic seperti obat merah dan sejenisnya. Hindari menyikat luka. Golden period cuci luka 12 jam, namun tetap lakukan jika terlambat

Segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi.

Berikan Serum Anti Rabies (SAR) sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies. Ini efektif mencegah gejala dan kematian akibat gigitan.

Sementara itu pencegahan rabies pada hewan yang dapat dilakukan yaitu:

Ikat dan kandangkan hewan penular rabies

Gunakan pengaman mulut (dibrongsong) jika membawa hewan penular rabies secara berkala

Vaksinasi hewan penular rabies secara berkala