DP2KBP3 Inhil Adakan Pertemuan PPKBD dan Sub PPKBD se Kecamatan Pulau Burung

Sabtu, 04 Juni 2022

INHIL,- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengadakan pertemuan PPKBD dan Sub PPKBD se Kecamatan Pulau Burung, yang dilaksanakan di Desa Sapta Jaya (04/06/2022).

Tujuan pertemuan tersebut dalam rangka Peningkatan Kapasitas Kader IMP dan Tim Pendamping Keluarga 11 Desa se Kecamatan Pulau Burung,

Narasumber dari Kegiatan tersebut yakni Dra. Wiwik Sulatmi selaku PPKB Desa Pulau Burung. Turut hadir mengikuti kegiatan tersebut Kepala Desa Sapta Jaya beserta jajaran Pemerintahan Desa Sapta Jaya, Kepala Desa Bukit Sari Intan Jaya serta kepala Desa Ringan Jaya.

Kepala Dinas P2KBP3A Inhil, R. Arliansah, S.Si, ME menyampaikan, untuk meningkatkan keberhasilan Program Bangga Kencana dimasa yang akan datang.

"Kepedulian dan peran serta masyarakat sangat strategis, berkaitan hal tersebut yaitu penumbuhan, pembinaan, dan pengembangan IMP (PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB serta kelompok-kelompok kegiatan dibawah binaan IMP tersebut)," paparnya.

Ia mengatakan IMP perlu terus dikembangkan peran baktinya dari klasifikasi dasar ke klasifikasi berkembang dan selanjutnya telah kokoh menjadi klasifikasi mandiri, sehingga dapat membina Kelompok-kelompok Kegiatan yang meliputi BKB, BKR, BKL, serta Kelompok lainnya.

"Dan salah satu aspek yang mendukung peningkatan peran IMP adalah melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader," ujarnya.

Dra. Wiwik Sulatmi selaku PPKB Desa Pulau Burung menyampaikan, DP2KBP3 Inhil telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan Pulau Burung guna mendukung program percepatan penurunan stunting melalui pendampingan keluarga.

“Dalam mendukung program percepatan penurunan stunting tersebut, DP2KBP3A Inhil telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) kecamatan Pulau Burung dan disejumlah desa,” jelasnya.

Sasaran pendampingan keluarga ialah jika adanya keluarga yang beresiko stunting mulai dari hulu termasuk remaja khususnya remaja yang melangsungkan pernikahan dengan kondisi kesehatan/gizi (HB, LILA, BB) dibawah normal yang beresiko melahirkan anak stunting.

"Pendampingan tersebut akan ditunjang menggunakan aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil)," ujarnya.

Ia berpesan pada seluruh kader untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta beradaptasi dengan perubahan zaman agar dapat menjadi contoh bagi kader-kader.

“Teruslah belajar meningkatkan kompetensi, beradaptasi dengan perubahan zaman dan menjadi para pemain handal, menjadi contoh bagi kader-kader lain, menjadi penyemangat bagi kelompok-kelompok kegiatan lain dan ikut mewujudkan keluarga-keluarga yang berketahanan dan sejahtera di wilayah masing-masing,” pesannya.

Wiwik juga menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi kader dan dukungannya terhadap pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting.