DP2KBP3A Inhil: Pentingnya Mengenalkan PUG kepada Pelajar

Jumat, 18 November 2022

Dokumentasi (istimewa)

INHIL,- Para siswa perlu dikenalkan sejak dini tentang Pengarusutamaan Gender (PUG), sehingga diharapkan dapat menjadi pelopor nilai-nilai yang berkeadilan gender dilingkungan.

Hal ini disampaikan Kabid PUG Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Hj. Netty Kurniawati MPdI dalam pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG). 

Kegiatan yang digelar oleh DP2KBP3A Inhil itu diikuti oleh siswa SMA / SMK se Kecamatan Tembilahan di Gedung Wanita Jalan Sungai Beringin Tembilahan, Kabupaten Inhil, Jum'at (18/11/2022).

Menurut Hj. Netty, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa mengenai perbedaan antara gender dan jenis kelamin. Karena selama ini, dalam pandangan masyarakat, gender itu identik dengan perempuan, namun juga dengan laki-laki.

“Gender itu juga tidak sama dengan perempuan, padahal jika bicara jenis kelamin, itu adalah bicara konstruksi biologis, dari konstruksi biologis bisa mempengaruhi konstruksi sosial, oleh karena itu perlu dipahamkan,” kata Hj. Netty.

Ia mengatakan, proses penanaman nilai-nilai gender itu lebih mudah diberikan kepada pelajar. Tujuanya agar bisa memahami nilai-nilai gender, karena derajat dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan itu sama. 

“Selama ini nilai-nilai gender di masyarakat itu sangat bias, salah satunya adalah bila selama ini ada anggapan bahwa perempuan itu hanya menjadi ibu rumah tangga, ngurusi anak maupun rumah tangga, urusan domestic, sehingga tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, sedangkan laki-laki kerjanya di luar, atau public , padahal itu adalah penilaian yang keliru,” ujarnya.

Kabid PUG ini mengatakan, ditingkatan para pelajar, perlu juga diberikan pemahaman bagi mereka yang ingin masuk ke perguruan tinggi. Anak-anak perlu diberikan dorongan, bahwa anak perempuan tidak melulu memilih jurusan sosial, tapi juga jurusan yang selama ini didominasi oleh laki-laki, seperti jurusan teknik, pelayaran atau pilot.

“Begitu pula sebaliknya, bila ada laki-laki yang memilih yang memilih jurusan kesekratarisan tidak perlu di ragukan,” katanya.

Ia juga berharap dengan adanya pelatihan ini, akan membantu mengurai dan menyelesaikan permasalahan gender di masyarakat, sehingga bisa tercipta kesetaraan gender di masyarakat.