Dua Bulan PTM Terbatas, Prokes Sekolah Berjalan Baik

Selasa, 19 Oktober 2021

Salah seorang pelajar disiplin menerapkan prokes sebelum memasuki area sekolah.

INDRAGIRIONE.COM, PEKANBARU – Setelah hampir dua bulan berlangsung, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Pekanbaru masih berlangsung aman dan lancar. Hingga Selasa (19/10/2021), belum ada peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ini cukup membuktikan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di sekolah sudah berjalan dengan baik.  

Keterangan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas. “Alhamdulillah, sudah hampir dua bulan setelah kita buka (sekolah) tidak ada konfirmasi positif,” ucap Ismardi Ilyas.

Menurutnya, prokes secara ketat berjalan baik di lingkungan sekolah. Apalagi, pihak sekolah juga diminta mengirimkan jurnal harian maupun bulanan ke Dinas Pendidikan. Pihak sekolah melaporkan prokes yang berjalan di lingkungan sekolah. Mereka juga melaporkan aktivitas peserta didik di sekolah.

“Namun masih ada beberapa sekolah yang berpotensi lemah prokes. Tapi ini akan tetap kita kawal terus, sehingga ini akan menjadi kebiasaan bagi mereka untuk disiplin prokes,” paparnya.

Ia menyebut, ada juga tim pengawas dari Dinas Pendidikan yang mengawasi secara rutin ke sekolah. Mereka memastikan prokes berjalan baik di lingkungan sekolah, sesuai dengan standard penerapan prokes 5M untuk pencegahan Covid-19. Diantaranya, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas serta interaksi.

Ditambahkan Kadisdik, sejalan dengan mulai membaiknya prokes di sekolah tersebut, durasi PTM terbatas perlahan juga sudah mulai ditambah. Dari sebelumnya tiga jam maksimal berada di sekolah, kini menjadi empat jam.

"Ada penambahan satu jam belajar di sekolah, agar PTM lebih efektif. Kita sudah terapkan Senin (18/10/2021) ini,” terang Ismardi Ilyas.

Dirinya mengatakan bahwa mayoritas sekolah menyanggupi penambahan durasi belajar sebanyak satu jam. Adanya penambahan durasi belajar ini seiring Kota Pekanbaru yang mengalami tren penurunan kasus Covid-19. (*)