Gerakan Satu Hati lahir Sebagai Sebuah Jawaban dari Kekhawatiran Angka Penderita Stunting di Kabupaten Inhil

Jumat, 21 Februari 2020

Indragirione.com, - Gerakan Satu Hati lahir sebagai sebuah jawaban dari kekhawatiran tentang angka penderita stunting di Kabupaten Inhil yang mencapai 1985 anak per Desember 2019 hingga membuat Kabupaten Inhil berada pada posisi ke-5 penderita stunting terbanyak se-Provinsi Riau.

"Gerakan Satu Hati ini jawaban atas kerisauan pak Bupati atas angka stunting yang mencapai 1985 anak," tutur Zainal.

Disamping itu, Gerakan Satu Hati juga merupakan bagian dari pelaksanaan program DMIJ Plus Terintegrasi. Dimana, unsur Terintegrasi nya termasuk bidang kesehatan di dalamnya.

Zainal mengungkapkan, saat ini stunting telah menjadi perhatian secara nasional. Penegasan terhadap persoalan stunting oleh Presiden juga telah sampai pada level Gubernur dan Bupati. Meski Kabupaten Inhil tidak termasuk dalam locus penanganan stunting Kementerian Kesehatan, Pemerintah Kabupaten harus tetap senantiasa waspada terhadap peningkatan angka penderita stunting.

Maka itu, Pemerintah Kabupaten Inhil melalui Dinas Kesehatan mengadakan kegiatan bernama Gerakan Satu Hati guna mencegah meningkatnya angka stunting.

"Yang jadi locus itu 4 Kabupaten di Riau, yakni Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Kita peringkat 5 sehingga belum menjadi locus," papar Zainal.

Pelaksanaan Gerakan Satu Hati, dikatakan Zainal juga telah dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa, dituturkan Zainal, sangat mengapresiasi penyelenggaraan Gerakan Satu Hati dan mengatakan kegiatan tersebut sebagai sebuah inovasi pelayanan publik.

"Dengan satu kegiatan, dengan semua orang bergerak dalam penanganan stunting secara bersama kita akan dapat data jumlah penderita stunting by name, by address," kata Zainal.

Setelah pelaksanaan Gerakam Satu Hati pada bulan Februari ini, Zainal mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar kegiatan serupa pada bulan Oktober.

"Setelah ini, bulan Oktober akan kita adakan lagi secara lebih terencana juga sebagai sarana evaluasi atas penanganan stunting yang kita lakukan dari periode Februari hingga Oktober," tukas Zainal.