Gerebek Panti Pijet Plus-plus, Polisi Amankan Terapis Dibawah Umur

Sabtu, 16 Februari 2019

Foto : 
Indragirione.com - Unit Pelayanan Perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, menggerebek sebuah panti pijat Miracle Spa and Massage di komplek Apartemen Metropolis di Jalan Tenggilis, Kamis (14/2).


Hasilnya, polisi menemukan sebanyak enam terapis, bahkan dua diantaranya masih dibawah umur. Tak hanya itu, polisi juga mengamankan pemilik usaha tersebut.

Saat penggerebekan, polisi mendapati seorang pemijat sedang memberi layanan plus-plus pada tamu. Saat itu juga, polisi langsung mengamankan pemilik Miracle Spa and Massage, Indrawan Yudha, 35, warga Kecamatan Rungkut.

Kemudian polisi menetapkan Indrawan Yudha sebagai tersangka. Sementara keenam pemijat berstatus saksi. Semuanya warga Surabaya.

Mereka diantaranya, DV, 19, warga Jalan Kalijudan Surabaya, AR, 19, warga Jalan Karang Gayam, HA, 20, Jalan Mulyorejo dan MV, 19, Jalan Sawentar. Sementara dua pemijat yang masih dibawah umur adalah FA, 17, warga Kalijudan dan RR, 17, warga Jalan Kalilom.

“Tersangka dalam praktiknya menyediakan dua paket pijat. Yaitu pijat tradisional dan pijat vitalitas. Namun, saat proses pijat ada layanan plus-plus yang ditawarkan,” kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni.

Ruth mengatakan tersangka merekrut korban untuk dijadikan pemijat atau terapis dengan menawarkan gaji selama satu bulan yakni sebesar Rp1 juta.

Gaji itu sudah termasuk makan dan transportasi. Tersangka juga menjanjikan insentif 25 persen dari hasil uang yang diterima dari tamu yang melakukan pijat.

Parahnyan usaha dari tersangka ini tidak mengantongi izin berupa Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). Tenaga terapis juga tidak memiliki sertifikat keahlian memijat. “Usaha yang didirikan tersangka ini sudah berjalan satu bulan,” tandas Ruth Yeni.



Sementara itu, Indrawan Yudha mengaku tertarik menggeluti bisnis terapis ini lantaran tergiur dengan keuntungan yang tinggi. Dalam sehari, dia bisa mengantongi pendapatan minimal Rp1 juta.

Ayah tiga anak ini mengaku kalau keluarganya mengetahui bahwa dirinya memiliki usaha pijat. Tapi mereka tidak mengetahui adanya layanan plus-plus. “Saya membuka usaha pijat ini hanya sampingan. Selebihnya saya punya usaha jual beli perangkat komputer,” terangnya.

Sumber : pojoksatu