Gubri Promosikan Destinasi Wisata Puncak Kompe

Jumat, 03 September 2021

Gubernur Riau H Syamsuar ketika diwawancara wartawan ketika mengunjungi Puncak Kompe, Kampar, Riau.

INDRAGIRIONE.COM, KAMPAR – Situasi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun ini membuat sektor pariwisata tenggelam. Untuk membangkitkan kembali destinasi wisata di Provinsi Riau, Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar, mulai mengunjungi destinasi wisata di zona risiko di bawah level 4. Salah satu tempat wisata yang dikunjungi Gubernur Riau adalah Puncak Kompe.

Gubri menyambangi lokasi wisata alam yang berada di Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat, tepatnya di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Jumat (3/9/2021). Destinasi wisata ini tidak begitu jauh dari Kota Bangkinang. Di tempat itu, pengunjung bisa merasakan sejuknya udara diatas Puncak Kompe, sembari menikmati pemandangan danau yang dikelilingi bukit-bukit dan pulau-pulau kecil.

“Kita berkunjung ke Puncak Kompe, puncak yang tinggi, sekaligus seperti Raja Ampat. Kalau ini Raja Lima, wisata yang indah di Kabupaten Kampar, dan banyak lagi wisata yang lain. Mari berwisata ke Riau ke Puncak Kompe, Kampar,” ajak Gubri, di sela-sela menikmati pemandangan dari atas Puncak Kompe, bersama Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat.

Menurut Gubri, dengan suasana pandemi Covid-19 di Riau ini, sejumlah sektor perekonomian mulai menurun. Termasuk berkurangnya wisatawan yang datang ke Riau. Untuk itulah pihaknya mulai mencoba memulihkan perekonomian masyarakat, dengan mempromosikan destinasi wisata yang ada di Provinsi Riau.  

Selain dari digaungkannya kembali pariwisata Riau. Gubernur juga tetap mengimbau masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan, jika nantinya ada kelonggaran dalam penerapan PPKM.

Dalam kunjungan kali ini, Gubri juga mengapresiasi kreativitas masyarakat sekitar yang terus menggerakkan usaha mikro dan usaha kecil. Menurutnya, hal itu sebuah langkah yang baik serta dapat membantu pemulihan ekonomi di masa pandemi.

“Masyarakat disini sangat kreatif, banyak usah mikro dan usaha kecil dari keseharian. Kami tentunya apresiasi hal itu. Apalagi saat ini kita sedang giat-giatnya melakukan pemulihan ekonomi,” ucapnya.

Desa Koto Masjid sendiri, lanjut Gubri, mendapatkan bantuan dari Pertamina Hulu Rokan, melalui manajemen CSR-nya. “Mereka akan memberikan edukasi dan bantuan untuk mengerakkan UMKM bagi desa yang punya destinasi wisata yang dikembangkan,” papar Syamsuar.

Cicipi Ikan Kopiek

Tak hanya menyambangi Puncak Kompe, Gubri Syamsuar dalam kunjungannya kali ini juga menyempatkan diri menyicipi kuliner yang menjadi ciri khas Kampar, ikan bakar kapiek ndak batulang atau ikan kapiek tidak bertulang.

Dihidangkan dengan sebakul nasi, dilengkapi lalapan, pucuk rebung dan gulai jangek atau kulit sapi, sajian makanan ini selalu menjadi menjadi magnet bagi wisatawan yang datang ke daerah yang dijuluki "Serambi Mekah Riau" itu.

Ikan bakar ini menggugah selera Gubernur Riau, untuk menikmati makan siang bersama sejumlah pejabat lainnya, Jumat (3/9/2021). “Ikannya segar diambil dari Sungai Kampar, rasanya sedap. Lokasinya bagus dan suasananya juga asyik untuk menikmati akhir pekan,” kata Syamsuar saat di  kedai kuliner yang menjadi tempat favorit wisatawan di Desa Pulau Jambu, Sei Betung, Kuok.

Lebih lanjut, Syamsuar menuturkan, kedai ikan bakar kapiek ndak batulang adalah tempat kuliner yang kreatif. Sehingga bisa menjadi bisnis UMKM yang menjanjikan.

“Ikan kapiek ini biasanya banyak tulang. Disini bisa disajikan tanpa tulang. Kreatif dan bisa membuat rasa penasaran untuk mencicipi. Rasa bumbunya juga sesuai selera. Karena lezatnya, saya juga bungkus bawa pulang untuk keluarga,” ucap Syamsuar.

Ikan kapiek atau ikan tengadak yang bernama latin Barbonymus schwanenfeldii, adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae (kerabat ikan mas). Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara dan Indonesia bagian barat. Sungai Kampar merupakan habitat ikan kapiek di Riau.

Syamsuar berujar, usaha  kuliner ikan bakar kapiek harus didukung dan terus dibina. Karena selain mampu menambah ekonomi warga, juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Provinsi Riau.

“Saya berharap tempat kuliner ini bisa lebih maju lagi dan terus menjadi perhatian bagi Pemkab Kampar. Apalagi masa pandemi Covid-19 saat ini, sangat berdampak pada perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Adv)