Gubri Syamsuar dan BI Riau Kick Off GNPIP di Bengkalis

Selasa, 26 September 2023

Gubri Syamsuar bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, melaunching GNPIP di Desa Pambang Baru, Bantan, Bengkalis, Selasa (26/9/2023). (foto: istimewa)

INDRAGIRIONE.COM, BENGKALIS - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama dengan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Muhamad Nur, melaunching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Desa Pambang Baru, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Selasa (26/9/2023).

Acara ini juga dihadiri oleh pejabat provinsi dan kabupaten, serta instansi terkait lainnya. Namun, sebelum kick off GNPIP digelar, Syamsuar dan Muhamad Nur melakukan penanaman dan panen cabai rawit di lahan Kelompok Tani Milenial.

Penamaan dan panen cabai ini merupakan bagian dari gerakan nasional pengendalian inflasi pangan di Provinsi Riau. Serangkaian dengan acara tersebut, juga digelar operasi pasar murah, yang juga bagian dari upaya pengendalian inflasi di daerah ini.

Ketua Kelompok Tani Milenial, Abdul Razak mengatakan, kelompok tani ini menargetkan penanaman hingga 50 ribu pohon cabai, sebagai bentuk dukungan dari program ini. Dia berharap, gerakan seperti ini tak cuma sebatas untuk mewujudkan lumbung pangan. 

“Tapi juga mampu menyediakan lapangan kerja baru bagi petani dan masyarakat setempat,” katanya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Muhamad Nur mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya dalam pengendalian inflasi, yang dilakukan secara kolaborasi antara pusat, daerah dan BI, serta beberapa lembaga negara lainnya.

“Karena kita semua menyadari bahwa pengendalian inflasi adalah satu hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bersama,” tuturnya.

Nur menyebut, upaya ini bertujuan tak lain untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Sebab, jika inflasi tidak terkendali tentu akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagian masyarakat berpenghasilan tidak tetap.

Dia menambahkan, beberapa kendala yang dihadapi Riau dalam upaya pengendalian inflasi, karena karakteristik Riau yang tak unggul dalam hal pangan.

“Di satu sisi Riau memang unggul di sektor lain, namun di sektor tanaman pangan, Riau masih belum unggul dari daerah lain di sekitarnya. Sehingga Riau masih sangat membutuhkan dukungan dari daerah lain di sekitarnya,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar berharap besar dengan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dapat mengubah perilaku masyarakat yang tadinya konsumtif menjadi produktif.

Menurutnya, pada prinsipnya membangun lumbung pangan juga harus berpijak pada komitmen bersama. Dengan kata lain, setiap masyarakat diharapkan peran penting dalam pengembangan sektor pangan, terutama untuk daerahnya.

“Kami berharap, kegiatan seperti ini tidak cuma habis di acara saja, tapi harus ditindaklanjuti ke depannya. Jika dalam perjalanannya mengalami kendala, maka koordinasi dengan lembaga terkait di daerah masing-masing,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Syamsuar menekankan bahwa Pemda setempat kiranya dapat bergerak lebih cepat untuk mendorong dan membantu dalam hal penyelesaian setiap kendala yang dihadapi petani.

“Saya menekankan Pemda harus bergerak aktif untuk untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi petani, mulai dari awal hingga membantu untuk pemasarannya. Saya berharap kerja kolaborasi seperti ini terus dijaga dan semoga apa yang dilakukan membuahkan hasil sesuai dengan harapan kita bersama,” ujarnya. (Adv)