Guslaini, S.Si., M.Pd : Asap Sebabkan Aktivitas Belajar Terganggu

Selasa, 10 September 2019

Indragirione.com,- Sudah beberapa bulan ini media dipenuhi dengan berita tentang asap. Asap seolah menjadi primadona dan artis yang selalu dicari celahnya dalam menuangkan peristiwa penting diberbagai media baik cetak maupun online. Berbicara masalah asap tentu yang terpikirkan adalah provinsi yang terus menjadi langganan asap. Riau salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera yang dikenal dengan penghasil sumber daya alam yang besar tidak hanya hasil laut, perkebunan, tetapi juga hasil minyak bumi yang melimpah.

Guslaini, S.Si., M.Pd Mengatakan," Konon katanya Riau pengasil minyak bumi terbesar ternyata juga sebagai daerah memproduksi asap terbesar. Untuk kesekian kalinya Riau berhasil memproduksi asap. Tahun 2015, adalah tahun terparah bagaimana asap sampai menyelimuti provinsi tetangga bahkan negara tetangga terkena dampak dari asap.

"Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sangat berdampak besar terhadap aktivitas kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Saya masih ingat saat Riau dan kalimantan diselimuti kabut asap pekat yang mengakibatkan aktivitas benar-benar terhenti. Para relawan pun ambil bagian untuk mengumpulkan bantuan pada daerah yang terkena dampak kabut asap. Saya dan teman-teman dari organisasi Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (Himmpas) pun bergerak bersama dalam mengumpullan bantuan tersebut.

Kata Guslaini," Tahun  2019 terjadi lagi karhutla di Riau yang berdampak kabut asap menyelimuti kota-kota yang ada di Riau. Pemerintah provinsi dan daerah mengambil langkah kebijakan melalui dinas pendidikan untuk meliburkan siswa pada daerah-daerah yang terkena dampak asap yang tinggi.

Salah satu daerah yang mengambil keputusan untuk meliburkan siswanya adalah Kabupaten  Indragiri Hilir khususnya seluruh sekolah dasar sementara untuk sekolah menengah atas tidak semua diliburkan tetapi harus ada kordinasi dengan korwil bagi daerah yang terkena dampak serius asap. Sekolah saya pun termasuk yang meliburkan siswa setelah ada kordinasi dan keputusan yang dikeluarkan oleh korwil untuk libur sampai hari rabu.

Langkah yang diambil oleh dinas pendidikan setelah berkordinasi dengan beberapa pihak yang berkompeten serta informasi tentang bahaya asap dari dinas kesehatan terhadap dampak yang akan ditimbulkan pada kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan akut yang dikenal demgan ISPA, pneumonia, kambuhnya asma, dan sebagainya.

Akhirnya untuk mengantisipasi terjadinya penyakit saluran pernapasan pada siswa maka sekolah pun diliburkan.

"Apa yang terjadi dengan karhutla tidak terlepas dari tindakan tangan manusia kemudian didukung lagi oleh lahan gambut pada daerah-daerah yang ada di Riau." (Fs)