Hampir Separuh Nilai Investasi di Riau Berada di Pelalawan

Kamis, 13 Februari 2020

Indragirione.com, - Hampir separuh atau sekitar 46 persen nilai investasi di Provinsi Riau ternyata berada di Kabupaten Pelalawan. Investasi ini disumbangkan dari sektor perkebunan dan kehutanan.

Tingginya nilai investasi tersebut disumbangkan oleh Kabupaten Pelalawan tercatat sejak tahun 2017 hingga tahun 2019. Ia berasal dari realisasi investasi baik dari investasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Pelalawan, Budi Surlani, Kamis (13/2/2020).

Menurut Budi Surlani, sebesar 46 persen realisasi investasi di Kabupaten Pelalawan itu didata oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat dan disampaikan kepada DPM-PTSP Provinsi Riau.

"Bukan kita yang melakukan pendataan ya, tapi dari dari BKPM pusat, yang disampaikan ke DPM-PTSP Provinsi Riau," terang Budi Surlani.

Bahkan cakap Budi Surlaini, DPM-PTSP Riau tanggal 5 Februari 2020 kemarin menobatkan pemberian penghargaan kepada Kabupaten Pelalawan peringkat pertama sebagai salah satu kabupaten terbanyak realisasi investasi, PMA, PMDN, periode Januari-Desember 2019.

"Penghargaan peringkat pertama ini kita peroleh tiga tahun berturut-turut semenjak tahun 2017. Setelah dilakukan penilaian oleh DPM-PTSP Riau di 12 kabupaten/kota," bebernya seraya mengatakan penghargaan peringkat pertama diserahkan Kadis DPM-PTSP Riau di kantor Gubri.

Untuk diketahui saat ini realisasi investasi di Kabupaten Pelalawan Rp19.045.070.300.000 atau Rp 19 triliun lebih. Investasi itu berasal dari PMA dan PMDN.

Secara rinci, tambahnya, nilai investasi dari PMA realiasinya, untuk PMDN Rp10.612.220. 300.000 dan untuk PMA Rp8.432.850.000.000.

Sebagai data tambahan, dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau berikut ini, realisasi investasi PMDN dan PMD tahun 2019. Peringkat pertama Kabupaten Pelalawan Rp 19 T, disusul Kabupaten Bengkalis Rp 6,6 T, Dumai Rp 5,9 T, Indragiri Hulu Rp 2,5 T.

Seterusnya, Kabupaten Siak Rp 2 T lebih, Kampar Rp 1,9 T, Pekanbaru Rp 1,6 T lebih, Rokan Hulu Rp 968 M, Indragiri Hilir Rp 414 M lebih, Rokan Hilir Rp 371 M, Kuantan Singingi Rp 126 M, dan Kepulauan Meranti Rp 17,6 M.