Hentikan Snow Ball Effect Covid-19 Perlu Tahapan 3T dan Penerapan 5M

Jumat, 30 Juli 2021

Brigjen Pol Tabana Bangun

Indragirione.com, - Wakapolda Riau Brigjen Pol Tabana Bangun mengatakan, terjadinya penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Riau belakangan ini, khususnya di Kota Pekanbaru lebih dikarenakan adanya peningkatan aktifitas dan mobilitas masyarakat. Kondisi ini menyebabkan kontak antar kelompok masyarakat dan terjadi snow ball effect. Artinya, satu orang dapat menyebarkan lebih dari dua orang sehingga menyebabkan klaster baru.

Oleh karenanya, diperlukan manajemen penanganan Covid-19 secara komprehensif yaitu melalui manajemen kontijensi penanganan klaster Covid-19 dengan tahapan 3T, yakni tracing, testing dan treatment. Serta penerapan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.

Pernyataan itu disampaikan disampaikan Wakapolda seusai kegiatan Bakti Sosial dengan membagikan 100 paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 khususnya di wilayah Rumbai Pekanbaru, dan vaksinasi bagi mahasiswa, yang digelar di Pondok Aren Rumbai Pekanbaru, Jumat (30/7/2021).

Menurut Brigjen Tabana Bangun, penerapan prokes menjadi yang paling utama dalam penanganan Covid-19. Dan hal itu harus dilakukan secara bersama-sama antara seluruh elemen yang ada. Sebab, ujar Wakapolda, segala upaya pencegahan dan penanganan sebaik apapun, tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan dan kerjasama yang sinergis dari seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait lainnya. “Khususnya dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” lanjut Tabana.

Dikatakan orang nomer 2 di Polda Riau ini, seperti yang diketahui, bahwa perkembangan penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru saat ini sudah pada tahap yang mengkhawatirkan. Dimana kasus baru yang terkonfirmasi positif sudah menyentuh angka dua ribu kasus per hari. Sedangkan untuk Provinsi Riau berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, akumulasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga tanggal 29 Juli 2021 sebanyak 93.913 orang.

“Sedangkan pasien yang sembuh secara kumulatif sebanyak 79.871 orang dan 2.501 orang meninggal dunia. Angka tersebut jika tidak ditangani dengan serius maka akan membahayakan,” urai Wakapolda.

Brigjen Tabana menambahkan bahwa berbagai upaya penanganan Covid-19 telah dilakukan dilakukan oleh Polri bersama dengan seluruh stakeholders terkait guna meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Salah satunya dengan pemberian paket sembako secara door to door sesuai alamat. Bantuan tersebut bahkan yang disalurkan langsung melalui Bhabinkamtibmas. (wyu)