Hingga Agustus, 3.937 Warga Dumai Terserang ISPA

Jumat, 06 September 2019

Indragirione.com, - Hingga Agustus 2019, warga yang mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)sebanyak 3.937 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Paisal melalui Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Dumai, Hafidz Permana mengatakan pendataan jumlah warga dewasa dan anak terserang sakit akibat asap berdasarkan kunjungan di semua fasilitas kesehatan atau di seluruh puskesmas yang tersebar di tujuh kecamatan.

"Secara keseluruhan para penderita ISPA sudah tangani oleh medis dengan baik, kata dia kepada riaulink.com, Jumat (6/9/2019) melalui sambungan telepon selulernya.

Memasuki September ini, jumlah kunjungan pasien ISPA sudah mencapai 813 orang, dengan rata rata 150 hingga 200 orang berobat guna mendapatkan pelayanan kesehatan.

Selama bencana asap ini, pihaknya sudah menyebarkan 100 ribu masker ke 10 puskesmas untuk mengantisipasi dampak lebih buruk atau makin banyak orang terganggu kesehatan.


"Seluruh Puskesmas di tujuh kecamatan sudah diarahkan juga untuk menyebar masker, karena kita lihat udara tersebut bisa membahayakan kesehatan," sebutnya.

Diketahui bahwa kualitas udara Kota Dumai dalam sebulan terakhir terus dicemari kabut asap akibat sisa pembakaran lahan di kawasan Kecamatan Bukit Kapur dan Medang Kampai, sedang di perkotaan tampak tipis.

Dirinya juga merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan agar sekolah menyesuaikan proses belajar mengajar anak didik dan tidak terpapar asap.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Afrilagan menjelaskan, dari prakiraan BMKG info tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau umumnya berkisar antara 0.5-1.0 meter, dan 60 titik panas (Hotspot) di Riau, yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti 2, Pelalawan 1, Rokan Hilir 16, Indragiri Hilir 33 dan Indragiri Hulu 8 hotspot.

"Tim satgas darat karlahut turun di dua lokasi yaitu di Kelurahan Gurun Panjang perbatasan Teluk Makmur dan Bukit Tmah di Jalan Santri, kondisi lapangan api nihil, titik asap menyebar," kata Afrilagan.(riaulink)