Indonesia Defisit Gula 3 Juta Ton, Menkop Dukung Inovasi Gula Cair

Rabu, 14 April 2021

Indragirione.com, - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung gagasan mengenai produksi gula cair.

 

Hal ini diungkapkan Teten saat mengamati perkembangan bahwa Indonesia saat ini mengalami defisit gula sekitar 3 Juta Ton.

 

"Saya ke Klaten menemui Pak Joko karena beberapa waktu lalu Pak Joko menyampaikan ide besar yaitu mengembangkan gula nasional dengan mengurangi impor dengan hanya mengalihfungsi dari gula pasir ke gula cair. Dan hari ini Pak Joko sudah mengembangkan prototipe pengolahannya dan mengembangkan sendiri teknologi produksinya," ujar Teten dalam kunjungannya ke Klaten belum lama ini.

 

Kalau gula kristal atau gula pasir selama ini hanya memanfaatkan kandungan sukrosa dari perasan tebu, gula cair memanfaatkan semua bagian yang sebelumnya dianggap limbah.

 

Gula cair yang diproduksi juga lebih sehat karena kadar gula rendah atau low glychemic index (LGI) dan kandungan antisoksidan tinggi. 

 

Pak Joko, sambung Teten telah menghabiskan riset hingga 10 tahun untuk menemukan inovasi tersebut bekerja sama dengan peneliti IPB dan kalangan medis.

 

Teknologi Gulanas pun telah mendapatkan paten dari Kementerian Hukum dan HAM. Dengan pengalamannya mengelola pabrik gula selama puluhan tahun, temuan Joko bisa menjadi solusi untuk kebutuhan gula nasional bahkan dunia. 

 

Sebagai informasi, Indonesia sedang mengalami defisit gula sekitar 3 juta ton. Rata-rata konsumsi gula nasional sebesar 5,1 juta ton sementara produksi gula nasional hanya 2,1 juta ton sehingga Indonesia saat ini menjadi negara pengimpor gula terbesar di dunia. 

 

Kondisi ini berbanding terbalik ketika tahun 1934 silam. Saat itu, justru Indonesia mengalami surplus gula bahkan Indonesia tercatat sebagai negara eksportir gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba.

 

Pada zaman VOC hingga kolonial Belanda pada abad ke-17 hingga ke-18, ada 400-an terdapat banyak pabrik gula di Indonesia. Namun, saat ini hanya tersisa 40-an unit dengan kapasitas produksi menengah hingga besar.