Ini Yang Dilakukan BPOM Inhil Saat Mendapat Info Murid SD Keracunan Makanan

Selasa, 13 September 2022

Kepala Loka BPOM Inhil, Emi Amalia

INHIL,- Mendengar informasi murid SD 005 Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) keracunan makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Inhil langsung turun ke lokasi.

"Kebetulan kami bersama Dinas Kesehatan Inhil ada kegiatan di Kecamatan Gaung. Mendapat informasi ada murid SD yang keracunan makanan, kami turun bersama-sama," kata Kepala BPOM Inhil, Emi Amalia, ketika dikonfirmasi, Selasa (13/9/2022).

Di Sekolah Dasar 005 Desa Pungkat, dirinya mengatakan BPOM Inhil langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Inhil.

"Pertama yang kami lakukan adalah penyelidikan dan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait berapa anak yang mengalami gejala keracunan seperti mual, sakit perut dan pusing, apa penyebab dan apa yang dimakan murid tersebut," ungkapnya.

Lanjutnya, kedua, yang dilakukan BPOM dan Dinas Kesehatan Inhil melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah dan orang tua anak untuk sama-sama menjaga apa yang menjadi makanan konsumsi.

"Sebelum membeli terlebih dahulu harus mengecek kemasan, cek label, izin edar dan kadaluarsa-nya. Kebetulan saat sosialisasi itu juga ada pihak kepolisian, Bhabin, murid dan orang tua siswa serta guru," lanjutnya.

Hal ketiga yang dilakukan BPOM Inhil adalah mengambil sampel jajanan yang diduga sebagai penyebab beberapa murid SD 005 Desa Pungkat keracunan.

"Kami juga mencari dugaan makanan menjadi penyebab dari gejala pusing, sakit perut dan mual yang diderita beberapa murid SD saat itu. Dari makanan itu kami ambil sampling terhadap sisa makanan yang ada," jelas Emi.

BPOM Inhil sudah mengirimkan sampling makanan tersebut, ke Balai Besar BPOM Pekanbaru.

"Karena laboratorium uji hanya ada di Balai Pekanbaru. Hasilnya belum keluar, pengujian itu membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang, tergantung parameter uji, kalau micro biologi itu lebih 1 minggu," tuturnya.

Emi mengatakan jajanan yang diduga penyebab keracunan makanan beberapa siswa SD, ada label izin edarnya.

"Kami juga belum mengetahui apakah makanan ini yang menyebabkan murid SD 005 Desa Pungkat keracunan, apa kandungannya, apakah tercemar atau penyimpanannya kurang higienis, jadi belum bisa kami sampaikan lebih lanjut," tukasnya.

Untuk diketahui peristiwa murid SD 005 Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil keracunan makanan diketahui terjadi pada Senin (12/9/2022) pagi, yang langsung dikonfirmasi oleh Kepala Desa Pungkat, Zacky Hasan Al Indragiri.

Ia mengatakan sebanyak 18 murid yang keracunan makanan itu bergejala mual-mual dan pusing, namun telah ditangani oleh pihak Puskesmas Simpang Gaung, hingga keadaan mereka normal dan beraktivitas seperti biasa.

"Keseluruhan murid telah ditangani oleh pihak Puskesmas pembantu (Pustu) Desa Pungkat. Kami juga berkoordinasi dengan Puskesmas Simpang Gaung untuk tindak lanjut pemeriksaan kondisi siswa yang keracunan," paparnya.

Ia menyebut perkembangan murid yang sempat mengalami keracunan tersebut, saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala yang berat setelah dilakukan tindakan medis. 

"Seluruh siswa yang keracunan makanan kembali beraktivitas dengan normal. Namun masih dalam pemantauan medis agar tidak terjadi gejala lanjutan," tutur Kades Pungkat.

Yon Zacky juga menyebut, pihak kepolisian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Inhil dan Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil juga turut hadir, mendengar kabar ada murid yang keracunan di Desa Pungkat.

"Kebetulan BPOM dan Dinas Kesehatan Inhil ada kegiatan di Kecamatan, mendengar ada murid yang keracunan mereka turun ke lokasi. Sampel makanan juga mereka bawa untuk diuji di laboratorium," sebutnya.

Ia menyampaikan jajanan yang dikonsumsi oleh murid tersebut merupakan produk makanan impor dari China yang dijual di Indonesia.

"Penjual di sekitar sekolah sudah kami imbau agar tidak menjual produk tersebut. Meskipun masa expired makanannya tahun 2024," tukasnya.