Inilah Menu Sehari-hari Narapidana di Lapas Kelas IIA Tembilahan

Kamis, 28 Oktober 2021

Kalapas Kelas IIA Tembilahan, Julianto saat mencicipi menu makanan Narapidana

Inhil,- Pada dasarnya tidak ada yang mau menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) meski seorang penjahat sekalipun, namun apa daya segala perbuatan harus dipertanggungjawabkan dan hukum harus ditegakkan. 

Menjalani hukuman di lapas sama seperti halnya menjalani kehidupan sehari-hari diluar lapas, hidup bersosialisasi dengan narapidana lain, makan, minum, tidur, olahraga dan segala halnya namun terbatas dan terikat aturan khusus yang tidak boleh dilanggar.

Seperti halnya penghuni Lapas Kelas IIA Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Sebanyak 839 narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) hidup dan menjalani hukuman didalam lapas tersebut. 

Ketika ditanyakan menu makanan yang dikonsumsi para narapidana sehari-hari, Kepala Lapas Kelas IIA Tembilahan, Julianto Budhi Prasetyono secara terang-terangan menunjukkan makanan yang dikonsumsi narapidana pada saat itu. 

"Ini adalah sarapan pagi nasi goreng lengkap dengan telur dan sayurannya, dikemas dengan wadah plastik serta ditutup rapat saat disajikan kepada para narapidana, agar higenis," ujar Julianto panggilan akrabnya, Kamis (28/10/2021). 

Ia dengan gamblang pula menjelaskan menu yang disajikan setiap hari. 

"Menu yang kami sajikan untuk para narapidana disini itu bervariatif dari sarapan pagi, makan siang, makan malam hingga ke hari berikutnya," paparnya. 

Yang tak kalah penting makanan ini sebelum disajikan kepada para narapidana dituturkan Julianto terlebih dahulu Ia harus mencicipinya.

"Kita itu memanusiakan manusia, soal rasa lidah gak pernah bohong. Makanan ini harus melewati meja saya dan para pejabat lainnya di Lapas ini, kalau seandainya kami yang mencicipinya merasa kurang enak maka harus dilakukan evaluasi terhadap makanan itu agar baik dan layak untuk dikonsumsi bagi para narapidana," kata Julianto.

Berikut tabel menu sehari-hari narapidana Lapas Kelas IIA Tembilahan:


Dengan jumlah 839 narapidana, maka sebanyak itu pula porsi makanan yang harus disediakan oleh pihak Lapas Kelas IIA Tembilahan. 

"Porsi yang disediakan sesuai dengan jumlah narapidana sebanyak 839 orang. Makanya proses masaknya juga membutuhkan waktu yang lama dan itu dilakukan setiap 3 kali sehari. Untuk itu persiapan, dukungan sarana prasarana harus diperhatikan dan dimaksimalkan," terangnya. 

Mengenai kendala mengolah makanan untuk para narapidana, Julianto menyebutkan ketersediaan air bersih menjadi tantangan tersendiri. 

"Air bersih di Lapas ini tidak mencukupi padahal menurut informasi di Tembilahan ini selalu mengalami surplus air beberapa waktu lalu kami mengalami hal itu, akhirnya kami memilih langkah kerjasama dengan pemerintah daerah Indragiri Hilir dalam hal ini PDAM dan Damkar untuk penyediaan air bersih," tutur Julianto. 

Selain itu para narapidana dapat mengontrol makanannya sehari-hari karena pihak Lapas Kelas IIA Tembilahan telah mencantumkan menu sehari-hari di masing-masing ruang narapidana. 

"Jadi jika ada permasalahan dalam menu makanan atau ketidaksesuaian dapat melaporkan ke petugas-petugas yang setiap hari standby," sebutnya. 

Menurut salah satu narapidana Lapas Kelas IIA Tembilahan, Hermansyah makanan yang disajikan dan Ia makan sangat layak untuk dikonsumsi. 

"Alhamdulillah perubahan menu makanan sangat bagus selama saya disini, pagi, siang dan malam. Terkadang lauknya daging, ayam, telur kami cukup puas dengan itu. Dan kalau bisa ditambah buah dan snack," harap Hermansyah dengan nada gurauan.