Jembatan Air Balui dan di Keritang Akan Dibangun, Ini Harapan H. Dani

Rabu, 02 Maret 2022

Kondisi terkini jembatan Air Balui Kecamatan Kemuning

INHIL,- Salah satu jembatan rusak Lintas Provinsi di Selensen-Kotabaru tepatnya di Desa Air Balui, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Inhil, Riau akhirnya akan dibangun tahun 2022 ini.

Mengenai realisasi pembangunan tersebut dipaparkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUTR-PKPP) Provinsi Riau, melalui Kabid Bina Marga Muhammad Arif.

"Jembatan kewenangan provinsi Riau, di Desa Air Balui, Indragiri Hilir akan dibangun tahun 2022 ini dan sudah masuk tahap proses pelelangan pekerjaan, setelah satu bulan lelang baru kami kerjakan," ungkapnya, Rabu (2/3/2022).

Nilai anggaran untuk membangun jembatan Provinsi di Desa Air Balui itu memakan biaya Rp.12 milyar lebih.

"Selain jembatan di Air Balui, Kecamatan Kemuning, 1 jembatan rusak di parit H Maming, Kecamatan Keritang yang mengalami kerusakan cukup parah juga akan dibangun tahun 2022 ini. Jembatan itu hampir sama kondisinya dengan di Air Balui," jelas Arif.

Bukan hanya jembatan, jalan lintas Selensen-Kotabaru-Bagan Jaya dikatakan Kabid Bina Marga PUTR-PKPP ini, akan dibangun tahun 2022.

"Poros lintas provinsi jalan Selensen-Kotabaru-Bagan Jaya, InsyaAllah juga akan dilakukan peningkatan dan pembangunannya (aspal,)," tukasnya.

Sementara itu, Anggota DPR Provinsi Riau Komisi IV (Bidang Pembangunan) Dapil II Inhil, H. Dani M Nursalam, berharap ke tiga pekerjaan tersebut tidak gagal lelang tahun ini.

"Alhamdulillah, masukan pembangunan jalan dan jembatan dari kita, sudah disepakati oleh pemerintah Provinsi Riau melalui dinas terkait. Saya mengharapkan tahun 2022 ini betul-betul terlaksana tidak lagi mengalami gagal lelang seperti di tahun sebelumnya," harapnya.

Ia mengatakan sebagai wakil rakyat  daerah Inhil akan terus mengkawal 3 pekerjaan yang susah payah direalisasikan ini.

"Tentu harapan masyarakat juga demikian. Masyarakat butuh jalan dan jembatan untuk akses mobilitas sebagai penunjang ekonomi mereka, jadi harus kita kawal prosesnya hingga benar-benar terealisasi," imbuh H. Dani M Nursalam.