Kampus UIN LOCKDOWN, Dua Mahasiswa UIN Suska Riau Suspect Corona Dirawat di RSUD Arifin Achmad

Jumat, 20 Maret 2020

Indragirione.com, - Kampus UIN Suska Riau yang berada di Jalan Raya Pekanbaru - Bangkinang Kecamatan Tampan, Pekanbaru resmi menutup akses seluruh kampus atau lockdown terhitung Jumat (20/3/2020).

Kebijakan lockdown ini terpaksa diberlakukan oleh pihak kampus menyusul ditemukan dua orang mahasiswa di kampus ini yang menjadi pasien suspen corona virus atau Covid-19.

"Iya benar, ada dua mahasiswa kita yang suspek corona. Sekarang kedua mahasiswa kita ini sedang dalam proses perawatan di ruang isolasi RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru," kata Rektor UIN Suska Riau, Prof Ahmad Mujahidin, Jumat (20/3/2020).

Kebijakan lockdown kampus UIN Suska Riau akan berlangsung hingga 31 Maret mendatang.    

 

Diberlakuknya lockdown tersebut saat ini tidak ada aktifitas apapun di kampus tersebut.

Sebelumnya meski sudah libur, namun pegawai dan dosen tetap ke kampus untuk absen. Kegiatan seminar proposal juga sebelumnya sempat berjalan.

Namun sejak ditetapkan lockdown kini tidak ada lagi aktifitas apapun di kampus tersebut.

Seluruh pintu gerbang masuk menuju ka kampus ini dikunci rapat dan dijaga ketat oleh petugas keamanan kampus.

130 WNI dari Malaysia Pulang Via Bengkalis

Sebanyak 130 Warga Negara Indonesia atau WNI dari Malaysia pulang via Bengkalis karena lockdown yang disebabkan virus corona atau Covid-19 di negeri jiran tersebut.

Atas kondisi itu, Gubernur Riau atau Gubri Syamsuar meminta kepada para warga tersebut untuk melakukan cek kesehatan untuk memastikan warga tersebut terbebas dari infeksi virus corona atau Covid-19.

WNI tersebut merupakan warga Riau yang baru pulang dari Malaysia melalui jalur laut dan mereka diminta untuk segara dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Jumlah warga Riau yang baru pulang dari Malaysia tersebut diperkirakan sebanyak 130 orang.

Warga Riau tersebut baru pulang dari Malaysia melalui pelabuhan Bengkalis.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sudah memerintahkan Plh Bupati Bengkalis yang juga Sekda Bengkalis Bustami HY untuk memeriksa seluruh warga Riau yang baru pulang dari Malaysia tersebut.

Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa warga yang baru pulang dari Malaysia tersebut tidak terinfeksi virus corona.

Mengingat wabah virus corona sudah lebih duluan meluas di Malaysia.

Ditambah lagi, hampir sebagian besar pasien suspek corona di Riau, termasuk yang positif corona memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia.

"Saya sudah minta cek kesehatan, lebih kurang 130, mereka ini kembali dari Malaysia melalui pelabuhan Bengkalis. Tapi itu bukan seluruhnya warga Bengkalis. Saya sudah perintahkan Sekda Bengkalis agar mereka ini dicek kesehatan semuanya," kata Syamsuar di Kantor Gubernur Riau, Jumat (20/3/2020).

"Tapi sampai saat ini saya belum dapat laporan apakah ada warga kita yang baru pulang dari malaysia menunjukkan gejala suspek corona," imbuhnya.

Syamsuar akan mengawal warga Riau dari Malaysia yang baru tiba melalui Bengkalis ini untuk dipastikan kesehatanya.

Jika ditemukan ada yang menunjukkan gelaja suspek corona, Syamsuar meminta agar warga tersebut langsung diisolasi.

"Nanti akan saya cek sama pak sekda," kata Syamsuar.

191 WNI Pulang Mendadak dari Malaysia ke Selatpanjang

Penerapan pembatasan pergerakan (lockdown) oleh Malaysia membuat Warga Negara Indonesia (WNI) banyak yang pulang secara mendadak ke tanah air.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang Maryana menyatakan, ada 191 warga negara Indonesia (WNI) asal Kepulauan Meranti yang telah dipulangkan dari Malaysia terhitung sejak 17 dan 19 Maret 2020.

Dirincikan bahwa pada tanggal 17 Maret 2020 ada 94 orang yang tiba di Kepulauan Meranti dimana 91 merupakan WNI dan 3 WNA, lalu pada 19 Maret 2020 ada 100 orang yang tiba di Selatpanjang dari Malaysia dan semuanya merupakan WNI.

Pada tanggal 18 Maret tidak ada pelayaran kapal dari Malaysia ke Selatpanjang.

191 WNI Pulang Mendadak dari Malaysia ke Selatpanjang, Dampak Pemberlakuan Lockdown karena Covid-19 (Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan)

"Dari 91 WNI yang pulang pada Selasa (17/3) kita dapati ada tiga orang WNA. Tapi besoknya langsung kembali ke Negara asalnya Malaysia atas kemauan sendiri. Jadi mereka bertiga saja yang menaiki Kapal Elugo kemarin," ungkap Maryana saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (19/3/2020).

Terkait pengawasan, Maryana mengaku pihaknya hanya melakukan pendataan saja.

Itu pun menurut dia, hanya bagi WNI yang melangsungkan kedatangan atau keberangkatan melalui jalur internasional, Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.

Namun Maryana mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa orang warga Meranti yang berada di Malysia saat ini.

"Kalau jumlah WNI di sana kita tidak tahu, karena merek da yabg pulang dari Tanjung balai, tidak semuanya melalui Selatpanjang, Selain itu mereka yang mengurus paspor juga tidak bisa dipastikan semuanya berangkat ke sana." Ujarnya.

Namun demikian Maryana menyarankan sesuai arahan pemerintah pusat agar WNI yang berada di luar negeri agar segera kembali seperti dari negara Malaysia mengingat Negera tersebut juga sudah menyatakan lockdown.

"Itu sesuai dengan arahan pemerintah pusat, bisa ada kesulitan kembali dari sana bisa menyampaikannya melalui Konsulat Jendral RI yang ada di Johor," ungkapnya.

Rentetan dari wabah tersebut dijelaskan Maryana, juga berdampak buruk pada pemohon pembuatan pasport baru.

"Berdampak juga. Persentasenya menurun sampai 50 persen sejak tanggal 17 kemarin," ungkapnya.

Menanggapi wabah Covid-19 atau virus corona, jajarannya tetap selalu bersinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Meranti. Terlebih, saat ini ia telah meminta para petugas pelayanan untuk mengkenakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun anti-septik.

"Selain petugas, pemohon juga sudah kita sediakan sabun cuci tangan. Antisipasi itu perlu, mengingat proses pembuatan pasport interaksinya sangat kuat," pungkasnya.

Kapal Ke Malaysia Hanya Menjemput WNI

Pihak Kesyahbandaran Otoritas Jasa Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang berusaha untuk memulangkan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia.

Upaya ini dilakukan mengingat bahwa Malaysia saat ini sudah mengunci negaranya (lockdown) negaranya.

Petugas Keselamatan Berlayar KSOP Selatpanjang Suharto saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang Kamis (19/3/2020) mengatakan bahwa saat ini penjemputan terhadap WNI di Malaysia masih dilakukan.

"Masih beroperasi, kita kasi untuk dua perjalanan lagi. Pertama Senin kemarin sempat kita stop gak berangkat lagi. Namun berhubung masyarakat kita masih banyak di Batu Pahat kerja di sana akan pulang, jadi kita kasi dua trip lagi untuk menjemput masyarakat kita yang di Malaysia kembali ke Selatpanjang," ungkap Suharto.

Dikatakan Suharto untuk perjalanan ke Malaysia akan dilakukan hingga Sabtu (21/3/2020) mendatang.

Suharto memastikan bahwa penumpang ke luar dari Selatpanjang ke Malaysia tidak ada lagi.

"Yang keluar tidak ada, jadi mereka jemput aja masyarakat kita yang di luar negeri kembali ke daerahnya di Selatpanjang," ujar Suharto.

Hal ini juga dikatakan Suharto karena Negera Malaysia tidak lagi memperbolehkan warga luar masuk negaranya.

Namun Suharto belum bisa menyampaikan berapa orang jumlah WNI yang saat ini berada di Malaysia.  

"Untuk itu kita masih belum mendapat jumlahnya dari pihak agen (kapal)," pungkas Suharto.

Sumber : Tribunpekanbaru.com