Karena Layangan Seorang Anak di Tembilahan Tersengat Listrik, Kondisinya Tak Sadarkan Diri

Ahad, 31 Oktober 2021

INHIL,- Reza Purwanto (12) tersengat listrik ketika hendak mengambil layangan yang tersangkut di atap rumah warga di Lorong Suka Damai Jalan Gunung Daek Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Minggu (31/10/2021) sekitar pukul 10:00 wib. 

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Reza mengalami luka bakar disekujur tubuh sekitar 70 persen dan dilarikan ke Puskesmas Tembilahan Kota lalu dirujuk ke Rumah Sakit terdekat. 

Salah seorang saksi, Muhammad Fadly yang mengantarkan Reza ke Puskesmas Tembilahan Kota, mengatakan awalnya masyarakat sekitar tidak ada yang berani menyentuh anak tersebut.

"Saya lewat di jalan itu setelah kejadian, banyak masyarakat yang nonton jadi saya penasaran ada apa gerangan yang terjadi. Seketika itu juga saya lihat anak tersebut sudah dalam keadaan tergeletak di saluran got dengan penuh luka bakar dan mengeluarkan asap," katanya. 

Dipaparkan Fadly, menurut keterangan masyarakat sekitar, Reza tersetrum (tersengat listrik,) ketika hendak mengambil layangan di atas atap rumah warga.

"Mengetahui hal itu saya dan masyarakat sekitar berinisiatif langsung membawa anak tersebut ke Puskesmas Tembilahan Kota, dalam perjalanan kondisinya kritis. Nah setelah diberi pertolongan pertama disana, anak itu lalu dirujuk ke RSUD Puri Husada," ungkap Fadly.

Kapolsek Tembilahan Ipda Raudo Perdana melalui Bhabinkamtibmas Tembilahan Kota Bripka M. Rahmat saat dikonfirmasi menyatakan anak tersebut sedang menjalani perawatan diruang UGD RSUD Puri Husada Tembilahan.

"Sekarang korban sedang menjalani perawatan diruang UGD, kondisi tubuhnya penuh luka bakar sekitar 70 persen dan belum sadarkan diri," ungkapnya. 

Ia juga menceritakan kronologis kejadian yang menimpa Reza anak dari pasangan Agus Susanto dan Herlida.

"Reza bersama teman-temannya mengejar layangan putus di Jalan Gunung Daek, Lorong Suka Damai, namun layangan yang dikejar tersangkut disalah satu rumah warga, anak itu memakai galah untuk mengambil layangan tersebut dan langsung kesetrum hingga jatuh ke saluran air," papar Bripka M. Rahmat. 

Manager PLN ULP Tembilahan, M Hosen membenarkan peristiwa itu. Ia sangat menyayangkan kelalaian dari para orang tua. 

"Pertama kami sangat menyayangkan peristiwa ini sampai terjadi, ini bentuk kelalaian dari para orang tua. Kalau listrik padam bisa diperbaiki tapi kalau nyawa siapa yang bisa menjamin apalagi sampai tersengat listrik ribuan  Voltase," kata M Hosen. 

Untuk itu, Ia mengimbau kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya ketika bermain, apalagi berbau dengan listrik. 

"Kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya. Disarankan untuk bermain layangan itu di lapangan terbuka jangan di tengah kota yang kabel listriknya banyak apalagi dalam kondisi hujan, sangat berbahaya," imbaunya.