Kasus Positif Merosot, Vaksinasi Terus Digenjot

Rabu, 24 November 2021

Salah seorang warga lansia tengah antri untuk divaksinasi di Mal Ciputra Seraya Pekanbaru.

Hantaman Covid-19 yang melanda di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru, perlahan mulai mereda. Angka kasus positif kian merosot, hingga status PPKM di ibukota Provinsi Riau ini ikut turun. Namun demikian, program vaksinasi harus tetap digenjot. Khususnya bagi para lansia. Semua dilakukan untuk mencapai target herd immunity, sekaligus memulihkan ekonomi.

PEKANBARU - Sejumlah masyarakat lanjut usia (lansia) terlihat meramaikan Mal Ciputra Seraya pagi itu, Minggu (21/11/2021). Wajah-wajah mereka terlihat cerah, walau tenaga sudah mulai ‘meredup’. Mereka antusias datang ke pusat perbelanjaan itu bukan karena ‘mengejar sale’ atau diskonan jelang akhir, tapi untuk divaksin.

Ya, hari itu Mal Ciputra Seraya bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru menggelar vaksinasi massal bagi masyarakat, khususnya para lansia. Menurut Camat Senapelan Norpendike Prakarsa, kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT agar capaian vaksinasi bagi kaum lansia bisa ditingkatkan, terutama di Kecamatan Senapelan.

“Acara vaksinasi massal yang kami buat ini kolaborasi dengan puskesmas kecamatan dan para donatur yang telah memberikan dukungan,” ungkap pria yang akrab disapa Dike ini.

Pada kegiatan kali ini, vaksin dosis 1 dan 2 dengan jenis Pfizer dan Sinovac disediakan untuk masyarakat umum. Namun demikian, para lansia menjadi prioritas vaksin. Bagi kaum lansia yang ingin mengikuti vaksinasi massal tersebut cukup membawa fotocopi KTP. Sementara untuk yang umum diarahkan untuk mendaftar melalui online.

“Tak hanya itu, khusus bagi lansia yang berhasil divaksin juga akan diberikan paket sembako dengan jumlah total 50 paket,” terangnya.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini memang tengah fokus melakukan vaksinasi bagi warga lansia, dan ini akan terus berlangsung hingga menjelang akhir tahun. Pusat keramaian seperti mal dan kantor perbankan, menjadi lokasi pusat vaksinasi yang dibuka oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, selain di kantor kelurahan dan kantor kecamatan.

“Kami terus melakukan vaksinasi di pusat keramaian. Disamping vaksinasi di kantor kelurahan dan kecamatan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Pekanbaru, Muhammad Irwan, Rabu (24/11/2021).

Beberapa kantor perbankan yang digandeng Dinkes untuk menggelar vaksinasi diantaranya BRI, BNI, BTPN, Kantor Pos Indonesia, dan Kantor Taspen. Sementara sejumlah mal yang ada di Kota Pekanbaru seperti Mal Ciputra Seraya, Mal SKA atau Mal Pekanbaru, juga turut diajak bekerjasama untuk melaksanakan vaksinasi.

“Kami telah melakukan vaksinasi di mal sejak 20 November 2021 lalu. Hal ini guna mencapai target vaksinasi bagi lansia,” ujar Irwan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru per 21 November 2021, jumlah lansia di Kota Pekanbaru (berusia di atas 60 tahun) yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 25.825 orang atau 36,7 persen. Sedangkan yang telah memenuhi vaksinasi kedua sebanyak 20.329 orang atau 28,9 persen. Sehingga lansia yang belum vaksin lengkap ada sebanyak 5.496 orang.

Angka itu cukup jauh tertinggal dari jumlah warga berusia 18 hingga 59 tahun yang telah divaksin dosis pertama, yaitu 509.995 orang atau 78,2 persen. Serta vaksinasi kedua yang mencapai 392.608 orang atau 60,2 persen.

Kondisi inilah yang membuat warga lansia menjadi target vaksinasi Pemko Pekanbaru. Apalagi pasca ditetapkannya ibukota Provinsi Riau ini berada pada status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Chandra, yang ditemui terpisah menegaskan bahwa pada level ini pemerintah kota akan fokus pada capaian vaksinasi, terutama lansia.

“Di PPKM 1 ini, ke depannya dari dinas kesehatan akan lebih menggesa pelaksanaan vaksinasi, khususnya lansia,” ujar Zarman kepada wartawan Selasa (23/11/2021).

Dikatakannya, secara strategi Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru akan berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait untuk mencapai target vaksinasi lansia tersebut. Seperti bank yang melayani pensiunan untuk ambil gaji agar melakukan vaksinasi bagi mereka. “Ini perlu dukungan semua pihak terhadap suksesnya vaksinasi lansia ini,” jelasnya.

Selain vaksinasi lansia, lanjut Zarman, Pemko Pekanbaru juga menggesa vaksinasi bagi pelajar. Vaksinasi pelajar ditargetkan 30 persen tercapai pada PPKM level 1 ini. “Untuk target yang harus dicapai 30 persen. Dan ini kita harapkan dari dinas kesehatan berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk menggesa vaksinasi pelajar SMP sederajat,” tuturnya.

Tak hanya itu, selama penerapan PPKM level 1, Pemko Pekanbaru juga akan terus memonitoring penerapan protokol kesehatan (prokes) masyarakat. Meski sudah turun dari level 2 ke level 1, sejumlah kegiatan masyarakat tetap dibatasi sesuai aturan yang berlaku.

Disampaikan Zarman, prokes 5M masih menjadi hal penting yang harus terus dijalankan dalam beraktifitas, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas serta interaksi.

“Kita tidak boleh lengah menerapkan protokol kesehatan. Kalau kita lengah, tidak menutup kemungkinan akan terjadi gelombang lanjutan sebaran wabah Covid-19,” ujarnya.

Vaksinasi Memulihkan Ekonomi

Gencarnya upaya yang dilakukan pemerintah dalam menggenjot percepatan vaksinasi ini dibenarkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal MM. Para lansia yang semula enggan untuk divaksinasi, kini mulai mau untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

“Terbukti memang, ketika sebelumnya lansia sangat sulit untuk divaksin, sekarang sudah mulai mudah. Pemerintah sudah mengerahkan seluruh elemen untuk percepatan vaksinasi,” terangnya.

Dengan melandainya kasus positif Covid-19 di Pekanbaru, Nofrizal menegaskan kepada masyarakat Pekanbaru yang belum vaksin untuk tidak mengabaikan. Menurutnya vaksinasi ini sangat penting dan memiliki korelasi dalam memulihkan perekonomian.  

“Saya juga sudah sampaikan saat reses, supaya masyarakat jangan menganggap enteng vaksin ini. Vaksin ini punya korelasi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat,” ujar Nofrizal, Selasa (23/11/2021) di Kantor DPRD Kota Pekanbaru.

Pembuktiannya adalah ketika vaksinasi masyarakat sudah mencapai 70 persen atau lebih, maka telah terjadi penurunan angka Covid-19, dan perekonomian di Kota Pekanbaru pun mulai tumbuh.

“Ketika ekonomi bergerak, maka muncul optimisme masyarakat untuk kesejahteraan sosial,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Nofrizal, saat reses yang dilakukannya, ia tak semata-mata mengambil atau menjemput aspirasi, akan tetapi juga tempat menyampaikan pesan-pesan moral bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.  

“Vaksin ini berbanding lurus terhadap penekanan angka Covid-19. Ketika Covid-19 menurun, ekonomi naik,” ucapnya.

Dia mencontohkan, saat ini, pasar sudah menggeliat, bidang pariwisata seperti hotel sudah menunjukkan eksistensinya, kegiatan perekonomian jual beli sudah mulai kelihatan, transportasi sudah mulai banyak.

“Melihat hal inilah, maka saya menegaskan dan menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mengabaikan vaksin,” tegasnya. (wyu)