Kenali Klamby Wear, Olshop yang Biasanya Habis Dalam Waktu

Senin, 01 Agustus 2022

Seiring dengan berkembangnya industri digital, muncul fenomena baru jual beli di media sosial. Beberapa toko online telah mencoba melakukan pemasaran yang tepat untuk menarik lebih banyak pelanggan setia. 

Salah satunya Wearing Klamby, brand fashion islami yang didirikan oleh pasangan suami istri Nadine Gaus dan Muhammad Ridho. Popularitas Klamby Wearing tumbuh pesat pada tahun 2016 setelah pasangan tersebut memutuskan untuk fokus pada bisnis.
 
Keduanya masih sangat muda. Tahun 2019, Ridho dan Nadine baru menginjak usia 26 tahun. Namun, mereka sudah memiliki sekitar 100 karyawan, termasuk penjahit mereka sendiri. Mereka juga mengizinkan orang-orang muda untuk menjadi tim mereka. 

“Sebenarnya istri saya Nadine mulai tahun 2013. Kami baru mulai fokus setelah menikah di tahun 2015, dan booming di tahun 2016,” kata Muhammad Ridho selaku CEO Wear Klamby kepada Wolipop di sela-sela acara HC Day, Kota Kasablanca.

Terus meluncurkan produk yang sesuai dengan selera dan cita-cita mereka, Wearing Klamby memiliki basis pelanggan yang besar. Instagram-nya saat ini memiliki 935.000 pengikut. Dengan setiap peluncuran koleksi baru, ribuan pakaian terjual dalam hitungan detik. Bukan hal yang aneh jika situs web Wearing Klamby mengalami down karena banyaknya pengunjung. 

"Meskipun kami mengunduh (koleksi baru) secara diam-diam, kami tidak memberi tahu pelanggan. Karena jika tidak, situs kita akan down. Kami sedang membangun situs web baru. Selesai Lebaran, mau tidak mau kami main kucing-kucingan,” ujar lulusan teknik mesin ini. 

Banyak elemen yang membentuk merek memenangkan hati banyak hijabers. Menurut Ridho, poin terkuat adalah kualitas produk. Ia mengungkapkan istrinya sangat detail dan ideal dalam meluncurkan koleksi busana. 

"Dengan harga segini dengan kualitas ini, terjangkau. Saya tidak bilang murah. Untuk desain sebenarnya kita rilis yang baru. Kita punya printer sendiri, jadi bisa bebas mencoba kain print," kata pria asal Jakarta. 

Harga setiap koleksi cukup terjangkau. Dengan harga Rp 400 ribu, pelanggan sudah bisa memiliki gaun dengan bahan print eksklusif. Harga basic ao dai juga kurang dari Rp 200.000. Hal ini membuat pelanggan merasa sangat “layak” untuk membeli produk di website Klamby Wear. 

Salah satu koleksi fenomenal yang menarik ratusan hingga ribuan mata adalah koleksi Lebaran yang dirilis menjelang bulan Ramadhan. Koleksinya terdiri dari lima lot dan hanya dua yang dirilis. Pada peluncuran tahap kedua di HC kemarin, terlihat ratusan orang siap antri untuk membeli produk. 

Memang, Ridho harus membatasi jumlah orang yang mengantre menjadi 500 orang. Pelanggannya datang dari berbagai daerah, dari Bekasi hingga Jambi. Antrian yang panjang membuat mereka harus menunggu selama 10-12 jam. 

Para pelanggan yang terlihat repot dan lelah juga merupakan hal yang tidak diinginkan. Tapi kami sudah mempersiapkan sebaik mungkin. Mungkin karena ini juga baru pertama kali kami buka dan ready barang, antusiasnya tinggi. cinta yang luar biasa, Kata Ridho. 

Rencananya, tiga koleksi Lebaran siap meluncur. Dua koleksi sebelumnya sudah ludes sebelum Ramadan. Ridho berharap Wearing Klamby dapat terus menghadirkan produk terbaiknya kepada para pelanggannya.

Inilah seputar Wearing Klamby yang bisa Anda ketahui. Banyak sekali berita yang bisa Anda dapatkan seputar web fashion ini dengan berbagai kesuksesan yang diraihnya. Anda juga bisa menemukan wearing klamby disini dan bisa dapatkan info yang lebih jelasnya juga disini.