Kisah Penangan Karlahut di Kabupaten Inhil Yang Tergabung Subsatgas 8

Rabu, 11 September 2019

Indragirione.com,- Prajurit TNI AD masih berjibaku memadamkan api yang sebabkan kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) yang terjadi di wilayah Kab.Inhil pasukan berseragam loreng ini terpaksa bermalam di hutan demi memadamkan api di Lokasi Kebaran.

Dansubsatgas melalui Dantim mengatakan, pada saat ini masih cukup banyak Terjadi Kebaran di Wilayah dan titik-titik Hosfot pun masih ada di Kabupaten Inhil saya berharap kepada seluruh Dantim Tingkatkan lagi Penangan Karlahut di Wilayah masing masing Untuk itu perlu Tindakan tegas Aparat dan Mencari Pelaku Pembakar lahan yang Tidak bertanggung jawab".(11/9/2029)

"Selama ini Kita sudah cukup berusaha bahkan bermalam di hutan Untuk terus melaksanakan penanganan kebakaran secara bergantian agar kebakaran tidak meluas bahkan keselamatan pun tidak kita Hiraukan Karena menangini Kobaran sijago merah dan kitapun tidak takut namanya hutan tentunya di dalam hutan  pasti banyak hewan buas, katanya.

"Tak lupa berdo'a kepada Allah Yang Maha Kuasa Berharap Akan  Turunya Hujan Karna hujan lah yang dapat mengurangi luasnya kebakaran yg saat ini Terjadi Di lokasi kebakaran pun sumber air sangat minim. upaya telah kami lakukan untuk menggali sumur agar mendapatkan air untuk menyiram lahan kebakaran di samping cuaca panas anginpun kuat sehingga api cepat meluas ke tempat baru sebutnya

Rata-rata lahan yang terbakar milik masyarakat dengan kejadian -Kejadian yang berbeda kita selaku Supsatgas 8 harus Terus berupaya memadamkan api agar kebakaran tidak meluas , Prajurit harus bertaruh nyawa. Mereka terpaksa meninggalkan istri hingga makan seadanya di Lokasi Kebakaran.

Kapten Inf Tarmiji selaku Pasiop Kodim 0314/Inhil pun
mengaku, hal seperti itu sudah biasa bagi seorang prajurit TNI. "Ya, itulah apa adanya, namanya juga di hutan. Kalau kami sih udah biasalah, tapi yang penting keselamatan dulu yang kami utamakan," ungkapnya.

Adapun alasan kami untuk bermalam di di kebun Masyarakat karena jarak tempuk ke titik api sangat jauh. Tidak hanya jalan darat, tapi juga harus melewati sungai menggunakan perahu. Untuk lokasi jarak tempuh sekitar 20-40 menit bahkan ada yg sampai ber jam-Jam naik kenderan Roda Dua Jika masuk ke lokasi Apabila tidak bisa Kenderaan Roda Dua harus berjalan kaki sejauh satu Kilo meter.

Seluruh Dantim-Dantim pun akan Terus Berusaha Menangani Karlahut walaupun banyak Kendala Yang Terjadi di lapangan.

Oleh sebap itu seluruh satgas 8 Terus berupaya semampu kami untuk melaksanakan pemadaman sekaligus pendinginan di lokasi kebakaran harapan Kami agar masyarakat sadar dan mulai Detik ini Tidak ada lagi membuka lahan dengan cara membakar kita pun sudah pasti tau akan dampak dari karhutla menyebabkan kabutbasap Serta dampak kabut asap, mengakibatkan banyak warga yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Bahkan, sejak dua hari terakhir, di kab Inhil terjadi Titik Hotspot api Terbanyak oleh sebab itu kita harus Kompak serta kerjasama menyadarkan masyarakat dan merobah minset masyarakat yg masih membuka lahan dengan membakar. unkap Pasi Ops.(Fs)