Kronologi Bu Guru Rozalina Dibantai Suami Kedua Gara-gara Rebutan Mobil

Jumat, 08 Maret 2019

Foto : 
Indragirione.com – Pembunuhan Rozalina (36) PNS guru SMP Negeri 12 Kota Lubluklinggau menggegerkan para tetatannganya di Jl Mangga Besar II, RT 01, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Sumsel.


Korban dibunuh oleh suaminya sendiri, Sudirman (36) di dalam kamar rumahnya. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (6/3) sekitar pukul 14.30 WIB.

Kakak korban, Bahusni menceritakan kronologi pembunuhan Rozalina. Awalnya, pelaku menjaga warung di rumahnya di Jalan Mangga Besar Kelurahan Kenanga, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kabupaten Lubuklinggau, Sumsel.

Sudirman menjaga warung lantaran korban menemani ibunya ke rumah Ar Bunda untuk menjalani terapi.

Hingga siang hari, korban tak kunjung kembali. Pelaku kemudian korban dan memintanya cepat kembali. Sebab, pelaku hendak pergi menembak (berburu).

Namun sang istri tidak bisa memenuhi keinginan suaminya lantaran sedang mangantre. Ia meminta bersabar. Korban baru bisa pulang pada sore hari.

Setibanya di rumah, pasangan suami istri ini pun ribut. Saat itulah Sudirman mengancam akan menceraikan Rozalina.

Ancaman Sudirman membuat Rozalina emosi, sehingga terjadi pertengkaran hebat. Rozalina menyatakan tidak takut diceraikan.

Akhirnya pertengkaran Sudirman dan Rozalina merembet ke harta gono-gini. Sudirman meminta untuk segara membagi harta gono-gini. Ia menginginkan mobil Honda Jazz menjadi bagiannya.



Rozalina menolak keinginan Sudirman. Ia tak merelakan mobil Honda Jazz itu dimiliki Sudirman. Sebab, mobil tersebut merupakan hasil jerih payahnya.

Singkat cerita, Sudirman meninggalkan rumahnya dan pergi membawa mobil tersebut. Tindakan Sudirman membuat Rozalina semakin emosi.

Rosalina akhirnya menelpon Sudirman. Ia meminta untuk segera mengembalikan mobil tersebut dalam waktu dua hari.

“Jika dalam batas dua hari mobil yang dibawa Sudirman tidak dikembalikan, Rozalina mengancam akan melaporkan ke polisi. Nah mungkin (Sudriman) tersinggung,” jelas Bashuni, seperti dikutip RMOL Sumsel.

Diduga tersinggung dengan perkataan korban, Sudirman lalu pulang ke rumah. Keduanya kembali terlibat pertengkaran hebat di dalam kamar hingga Sudirman nekat menusuk Rosalina berkali-kali hingga meregang nyawa.

Korban mengalami luka tusukan di di bawah ketiak sebelah kanan, luka tusuk pada bagian perut sebelah kanan dan luka di jari tangan sebelah kanan.

Sudirman Dikepung Warga

Sudirman

Melihat anaknya bersimbah darah di kamar tidur, ibu kandung korban, Zaenab berteriak histeris. Teriakan itu membuat warga berdatangan. Mereka kaget melihat korban berlumuran darah di kamar tidur.

“Kami lihat suaminya sedang memegang pisau,” jelas YN, tetangga korban.

Kemudian beberapa warga mencoba menangkap. Warga sempat mengepung pelaku. Namun tidak berani mendekat lantaran warga diancam senjata tajam oleh pelaku. Sehingga warga banyak yang takut.

Selanjutnya pelaku berlari ke jalan lintas. Oleh warga, korban dibawa ke rumah sakit AR Bunda Lubuklinggau.

Dalam pelariannya, pelaku melakukan melakukan percobaan bunuh diri dengan cara meminum racun tikus, tetapi gagal. Pelaku hanya lemas, kemudian dibawa oleh temannya ke Rumah Sakit Siti Aisyah.

Di rumah sakit, teman pelaku menghubungi keluarga. Tak berselang lama, keluarga pelaku tiba di rumah sakit dan membawa Sudirman ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Saya sendiri yang menerimanya di Polres. Kondisi yang bersangkutan digendong karena habis minum racun tikus,” ucap Kapolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono, Kamis (7/3)..

Melihat pelaku lemas, Kapolres memanggil dokter dari polres untuk memeriksa dan mendampingi tersangka sampai kondisinya terbebas dari masa kritis.

“Alhamdulillah pukul 01.00 WIB dia bisa tidur dan baru bisa dilakukan pemeriksaan pagi harinya,” tambah Dwi.

Saat diperiksa Sudirman mengaku membunuh istrinya, Rozalina lantaran kesal sering diomeli.

Sudirman yang bekerja sebagai guru honorer di salah satu SMP tak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Ia hanya mengandalkan pendapatan istri yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Hal itulah yang menjadi pemicu pasangan suami istri ini sering bertengkar. Puncaknya pada Rabu siang (6/3) pelaku menghabisi istrinya di dalam kamar.

“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan (pelaku) mengakui perbuatannya. Motifnya karena permasalahan ekonomi. Istrinya menuntut masalah keuangan, suami tidak bisa memenuhinya,” ucap Dwi.

Jenazah Rozalina Dimakamkan

Rozalina

Jenazah Rozalina telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Senalang Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau pada Kamis (7/3/2019).

Pemakaman korban diiringi isak tangis keluarga. Ibunda korban tampak syok. Begitu pun anak semata wayangnya, RD (15).

Ahmad Zulbani, salah satu teman korban mengatakan Rozalina dulunya mengajar di SMP Karang Jaya lalu pindah ke SMPN 12 Lubuklinggau.

“Korban merupakan guru bahasa Indonesia dan alumni STKIP PGRI Lubuklinggau,” ucap Zulbani.

Rozalina diterima sebagai CPNS pada 1 Januari 2011 dan mengajar di SMPN Karang Jaya Kabupaten Muratara.

Pada tahun 2015, ia dimutasi ke SMPN Karang Panggung Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas.

Selanjutnya pada tahun 2016, Rozalina pindah tugas mengajar ke SMPN 12 Kota Lubuklinggau dan menjabat Wakil Humas SMPN 12 Lubuklinggau.

Almarhumah Rozalina meninggalkan seorang anak berinisial RD (15) yang kini sudah duduk di kelas X SMAN 1 Kota Lubuklinggau.

RD merupakan anak Rozalina dari suami pertamanya, Fatullah Lesmana, yang meninggal dunia pada tahun 2004 silam.

Setelah suami pertamanya meninggal, Rozalina kemudian menikah lagi dengan Sudirman pada tahun 2008.

Selama menikah dengan Sudirman, Rozalina bersama anaknya RD tinggal bersama orang tuanya di Jalan Mangga Besar II Kelurahan Kenanga Kecamatan Lubuklinggau Utara Ii Kota Lubuklinggau.

Sudirman sendiri merupakan guru honorer di SMPN Karang Panggung Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas.

Selain sebagai guru honor, suami kedua Rozalina ini juga menjabat Ketua PPS Kelurahan Kenanga Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.

(one/pojoksatu