Kronologi Dua PL Cantik Grace dan Tika Tewas Usai Layani Tamu

Selasa, 25 Desember 2018

Foto : 
Indragirione.com – Dua pemandu lagu (PL) Karaoke Mom Caruban, Kecamatan Mejayan, Madiun, Jawa Timur, tewas saat melayani tamu di room karaoke.

Kedua PL cantik itu yakni Grace, asal Nganjuk Jawa Timur dan Tika alias Jihan, warga Ciamis, Jawa Barat.

Kapolsek Mejayan AKP Pujiyono membeberkan kronologi dua PL cantik itu usai melayani tamu di room karaoke.

Menurut Pujiyono, berasarkan keterangan beberapa saksi yang telah diperiksa polisi, Grace dan Tika di-booking untuk menemani tamu bernyanyi pada Rabu malam pukul 20.00 hingga Kamis dinihari. Ada sekitar enam orang dalam room tersebut.

Mereka memesan 20 botol bir hitam dan putih. Kandungan alkohol lima persen. Selebihnya, tidak ada konsumsi yang janggal karena penyerta miras itu hanyalah kacang.

“Ada pemandu lagu lain yang ikut menenami. Tapi, yang sampai selesai hanya Grace dan Tika,” ujar Pujiyono, sebagaimana dilansir Radar Mejayan.

Grace dan Tika menemani tiga tamu pada Rabu malam hingga Kamis dini hari. Tamunya masih keluarga pemilik “Mom Entertainment” yang menanungi Karaoke Mom Caruban.

Selain minum bir, mereka juga minum Red Label. Tamu yang mem-booking Tika dan Grace, baru pulang dari Singapura.

Tamu tersebut mengajak kedua temannya termasuk seorang teknisi “Mom Entertainment” untuk masuk ke salah satu room.

Beberapa saat setelah minum dan bergoyang di room karaoke, Grace dan Tika mendadak tumbang ke lantai. Keduanya tak sadarkan diri.

Tika dibawa ke IGD RSUD Caruban, sedangkan Grace dibawa ke mess yang disediakan oleh pimilik tempat hiburan. Namun nyawa keduanya tidak tertolong.

Meski diketahui korban menenggak bir dan mengeluarkan busa dari mulutnya, polisi tidak menyimpulkan penyebab tewasnya Tika karena overdosis. Polisi menyebut korban meninggal karena sakit.

Kesimpulan itu muncul setelah membaca riwayat kesehatan dan uji laboratorium yang menyatakan riwayat kesehatan Tika sangat buruk.

Kadar gula dan kolesterol Tika cukup tinggi. Menurut dokter, kondisi itu berbahaya bila mengonsumsi minuman beralkohol.

“Karena penyakit menahun, bukan overdosis. Meski jumlah birnya ada puluhan, yang meminum orang banyak,” tandas Pujiyono.

(one/pojoksatu)