Mahasiswa (GMNI) Demo Diberi 'Wejangan' oleh Ketua APKL Inhil

Kamis, 04 Februari 2021

Indragirione.com,- Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dari organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendapat wejangan dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL) Inhil, Kamis 4 Februari 2021.

Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam GMNI berjumlah 15 orang mendatangi kantor Bupati Inhil. Mereka menuntut agar bupati menatap penertiban PKL dan melakukan diskresi terhadap Perda penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL). 

"Tolong distop dulu penertiban PKL, karena PKL hanya mencari makan. Jika mereka dilarang berjualan apa pekerjaan mereka, hanya berjualan lah pekerjaan yang mereka punya," kata salah satu pendemo. 

Bermacam argumen dilontarkan oleh mahasiswa GMNI terkait Perda penertiban PKL, bahkan merambah ke permasalahan lain, seperti per kelapaan, infrastruktur jalan hingga lahan parkir. 

Menanggapi hal itu, salah satu organisasi yang menaungi ribuan pedagang di Inhil APKL yang diketuai oleh Alek Saputra maju menyampaikan argumentasi sekaligus wejangan kepada mahasiswa GMNI. 

"Saya bangga dengan adik-adik mahasiswa yang mendukung PKL, tapi itu semua ada aturannya dek," kata Alek kepada mahasiswa GMNI mulai menyampaikan wejangan. 

Ia meminta kepada mahasiswa GMNI menunjukkan data PKL mana yang merasa terzalimi atas penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP. 

"Saya sebagai ketua APKL Inhil dari awal sudah menyampaikan tidak ada yang namanya penggusuran PKL. Sekarang PKL mana yang digusur, PKL mana yang jadi korban, terzalimi dan tersakiti, yang ada hanya penertiban itu perlu digaris bawahi," ujarnya. 

Penertiban itu dimaksud Alek, pedagang yang terlalu menjorok ke depan dimundurkan ke belakang. 

"Beribu anggota APKL di Inhil, kalau mau lihat silahkan datang ke rumah abang. Datanya ada di sekretariat APKL sekalian dengan foto-fotonya," sebut Alek dengan suara lantang. 

Alek mengaku suka jika mahasiswa berdemokrasi menyampaikan pendapat. 

"Abang ini malu hanya tamat SD, mau juga menjadi seperti kalian, namun sekarang ini tidak ada PKL yang dikatakan digusur, hanya penertiban, kita sama-sama ingin Inhil ini indah, ekonomi masyarakat naik, Kamtibmas kita terjaga, jangan kalian meng egokan isu nasional," terangnya. 

Dari awal dikatakan Alek, APKL sudah mengundang mahasiswa GMNI dan Organisasi masyarakat (Ormas) lainya membahas penertiban PKL. 

"Kami sudah undang kalian bersama Ormas lainnya bermusyawarah, sudah abang jelaskan duduk permasalahannya, sekarang ini yang kalian tekankan adalah Perda ya tetap bahas Perda jangan kalian libatkan PKL, jika terjadi hal yang tidak diinginkan apakah kalian (mahasiswa GMNI_) mau bertanggung jawab," tegas Alek dihadapan mahasiswa GMNI. 

Lanjutnya, sekarang ini PKL tidak digusur dek, jangan kalian mau diprovokasi oleh kepentingan seseorang. Jika membawa nama PKL kalian harus punya data, kalau hanya kata yang berbicara itu tidak bisa dibuktikan. 

"Abang ini besar di pasar dek, mau juga berdemokrasi seperti kalian, tapi harus menjaga sikap dan tahu duduk permasalahannya," paparnya. 

Alek juga mendukung membahas permasalahan Perda, berpendapat, "Tapi jangan kalian libatkan PKL-PKL mencari makan dan dikatakan tergusur karena tidak ada fakta penggusuran yang ada penertiban," sebut Alek. 

"Adik-adik mau gak Inhil ini indah, kalau memang mau ayok kita sama-sama turun ke jalan (melakukan perubahan_), abang instruksikan seluruh anggota APKL untuk turun," tukasnya. 

Ia juga meminta kepada petugas untuk membahas permasalahan Perda. "Kalau PKL tidak ada disini masalah PKL. Semua kebijakan saya kembalikan kepada yang berwenang," tutup Alek mengakhiri.