Masyarakat Diminta Bijak Sikapi Informasi Terkait Vaksin Covid-19

Senin, 23 November 2020

Dokter Indah Prasetya Putri dan Dokter Indra Yovi saat menjadi narasumber webinar

Indragirione.com, - Masyarakat diminta lebih bijak dalam menunggu dan menyikapi informasi terkait dengan vaksin Covid-19. Banyaknya informasi yang masih simpang siur mengenai vaksin tersebut hendaklah dapat disikapi dengan penuh kehati-hatian. Jangan mudah terpengaruh informasi yang menyangkut dengan vaksin tersebut.

Demikian dikatakan dokter dari RS Petala Bumi, dr Indah Prasetya Putri, saat menjadi pembicara pada webinar yang diadakan Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau yang bertema Vaksin untuk Riau Sehat, Senin (23/11/2020).

Pada kesempatan itu, dr Indah meminta partisipasi masyarakat untuk lebih sabar menunggu informasi terkait vaksin ini. Menurutnya, banyak informasi yang beredar jika masyarakat menolak pemberian vaksin tersebut. Padahal, lanjutnya, vaksin ini masih dalam proses masa uji dan melewati proses panjang hingga nantinya diberikan secara masif kepada masyarakat.

“Banyak informasi hoaks terkait vaksin ini, boleh saja kita mencari informasi ini itu tapi jangan sampai termakan hoaks, periksa dulu kebenarannya,” ungkapnya.

Sementara itu pembicara lainnya, dr Indra Yovi, pada webinar tersebut menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 itu nantinya harus merupakan vaksin yang aman, efektif dan halal untuk digunakan. Juru Bicara Covid-19 Provinsi Riau ini menerangkan, efektivitas vaksin merupakan kemampuan sebuah vaksin untuk memberikan proteksi dan mencegah penyakit yang dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti keadaan fasilitas kesehatan, kemungkinan munculnya hal yang tidak diinginkan serta analisis Intention to Treat (ITT).

“Ada beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas sebuah vaksin yaitu faktor penjamu dan faktor vaksin. Faktor penjamu ada usia, faktor komorbid, paparan, waktu pemberian vaksin, sedangkan faktor vaksin itu ada cara pemberian vaksin, jenis vaksin, komposisi vaksin dan cara kerja vaksin," ujarnya.

Menurut dr Indra, WHO merekomendasikan bahwa vaksin Covid-19 yang dapat digunakan adalah yang dapat menurunkan resiko infeksi penyakit minimal 50% pada pada CI 95% dengan efikasi minimal 30%.

Dokter yang dikenal cukup akrab di kalangan wartawan ini menambahkan, keamanan vaksin harus betul-betul diperhitungkan dan harus melewati berbagai tahap uji sebelum diberikan kepada manusia, dan harus dievaluasi dan diberikan lisensi oleh BPOM.

“Setelah pemberian vaksin harus dilakukan pemantauan berkala dan BPOM harus memberikan keterangan EUA (Emergency Use Authorization, red). Sampai saat ini BPOM belum mengeluarkan keterangan tertulis mengenai EUA penggunaan vaksin Covid-19," sebutnya.

Ia berharap, dengan adanya vaksinasi Covid-19 maka diharapkan dapat meningkatkan kekebalan individu, kekebalan kelompok dan permasalahan Covid-19 dapat diatasi. “Namun adanya vaksin belum tentu menyelesaikan permasalahan Covid-19 di Indonesia,” tandasnya. (*)