Mendagri Sebut Bupati Kepulauan Meranti Tak Miliki Etika

Rabu, 09 November 2022

Foto: Mendagri bersama Gubernur Riau

INHIL, - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, tak memiliki etika. Hal itu disampaikannya karena tidak hadir saat Rapat Koordinasi Gubernur Riau, bupati/wali kota, lurah dan camat se-Provinsi Riau yang dipimpinnya, Selasa (8/11/2022).

Mantan Kapolri ini menilai sebagai pejabat pemerintah, Bupati Meranti harusnya hadir. Karena dirinya merupakan pengawas dan pembina.

"Kita harus punya etika, dalam pemerintahan ini. Kalau Mendagri hadir itu adalah sebagai pembina dan pengawas. Karena itu harusnya hadir," tegas Mendagri.

Pernyataan ini disampaikan pria 58 tahun itu setelah mengetahui bahwa Bupati Meranti tidak hadir, bahkan wilayah penghasil sagu itu tidak mengutus satupun perwakilan.

Jebolan Akpol 1987 peraih predikat Adhi Makayasa mengakui tidak mengetahui penyebab Adil tidak hadir, sehingga meminta Inspektorat Jenderal (Irjen) mengecek alasan ketidakhadirannya.

"Saya tidak tahu kenapa dia tidak hadir. Saya akan cek, dan saya akan minta Inspektorat Jenderal (Irjen) pak Tomsi Tohir untuk mengecek kenapa dia tak hadir," tegas Mendagri, dengan nada keras.

Karena itu sebagai pembina, Tito mengatakan, Bupati Meranti seharusnya hadir dan tidak dulu berbicara dan masuk dalam dinamika politik elite.

Dia berpesan, baiknya kepala daerah, dan aparatur sipil negara (ASN) baik itu camat dan lurah di Riau saat ini, untuk lebih mementingkan pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan sampai kepada perekonomian yang baru saja tumbuh pasca pandemi.

"ASN termasuk kepala daerah harus netral dalam kontestasi politik politik di 2024. Saya minta ASN termasuk camat, lurah, fokus pada kerjaan. Fokus pengendalian inflasi, dan hal yang langsung ke masyarakat," pinta Tito.

Menurut Tito, kepala daerah sebagai kader partai pasti akan bekerja politik. Namun untuk saat ini harus fokus melayani masyarakat.

Artinya, sebut Tito, masyarakat sekarang ini lebih membutuhkan peran kepala daerah dan jajarannya dibanding dinamika politik elite.

"Dinamika politik di tingkat elite saja, kecuali kepala daerah yang kader parpol, dalam tahapan tertentu pasti akan bekerja politik, tapi saat ini saya minta semua fokus pada pembangunan pemulihan ekonomi pasca pandemi, dan pengendalian inflasi, dan menjaga stabilitas," ujar Tito.

Adil Mengaku Dirinya dan Jajaran Sibuk Bekerja

Merespon kekesalan Mendagri Tito, Bupati Kepuluan Meranti Muhammad Adil menjawab alasan dirinya dan jajaran tidak hadir, karena yang mengundang bukannya mantan Kapolri itu, melainkan Gubernur Riau, Syamsuar.

Adil menganggap pernyataan Mendagri itu hal biasa, dan siap jika dirinya diperiksa oleh Inspektorat Jenderal (Irjen).

"Biasa aja. Tak apa-apa, kita siap (diperiksa)," kata Adil dengan nada santai.

Adil juga menjelaskan, dirinya memang sengaja memerintahkan camat dan lurah se-kabupaten Kepulauan Meranti, untuk tidak menghadiri acara rakor yang dipimpin Mendagri tersebut. 

"Tak ada, semua tak ada, semua tak boleh pergi," ungkap Adil.

Terkait alasannya bersama jajaran di Meranti sengaja tidak hadir, Adil mengaku, karena saat ini sedang banyak kerjaan di Meranti. 

"Lagi banyak kerja di sini. Soal tak hadir, biar Gubernur saja nanti menjelaskan," ujar Adil.

Bahkan lanjut Adil, dirinya tidak perlu hadir, karena yang mengundangnya ke acara tersebut adalah Gubernur Riau.

"Yang mengundang pak Gubernur, kan bukan Mendagri," sebut Adil.(***)