Noprianda Buah Manggis Terima Berkah di Balik Pandemi Covid-19

Jumat, 07 Mei 2021

Indragirione.com, - Pademi Covid-19 di Indonesia tidak menyurutkan semangat para petani hortikultura untuk tetap menanam dan memasarkan berbagai hasil panennya. Pandemi ini justru dijadikan momentum untuk menguatkan posisi komoditas hortikultura di pasar ekspor. 

Potensi produksi manggis di seluruh Indonesia sangat beragam dan memiliki kualitas baik. Namun, masalah kerap muncul ketika musim panen raya tiba. Jumlah hasil panen bisa melebihi jumlah permintaan pasar. Pada akhirnya petani jadi merugi karena hasil panennya tak terjual dan terpaksa menurunkan harga jual. Untuk itu ekspor merupakan solusi yang tepat untuk menghindari kerugian tersebut. IndragiriOne.com berkesempatan berkunjung ke salah satu gudang manggis di Desa Gunung kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi kamis 06-04-2021

Ketika Noprianda diminta keterangan dan berbincang- bincang, Noprianda menjelaskan kisah hidupnya yang dilewati  selama 20 tahun ikut dengan PT ESHFAR, kisah pahit maupun manis dilewati. gudang manggis ini merupakan salah satu cabang perusahaan pengekspor manggis terbesar di Payah Kumbuah perusahan ini bernama PT ESFHAR 

Menurut keterangan dari Noprianda  selaku orang kepercayaan PT ESHFAR ini mengatakan ,”kita, setiap tahunnya terus membuka gudang manggis di Gunung Toar. Memang Saat ini, buah manggis tidak merata dan tidak musimnya, akan tetapi saya tetap buka gudang manggis di Desa Gunung guna untuk membantu perekonomian masyarakat ditengah wabah virus corona dan sekarang bertepatan  pula dengan bulan suci Ramadhan . Saya selaku agen manggis untuk wilayah Kabupaten Kuantan Singingi  Jika ada manggis dengan jumlah banyak kami siap menampung , datang saja kegudang kami atau dapat menghuhungi nomor pribadi saya (081371185777’) dan harga manggis sekarang cukup tinggi ,dan kami pun menyediakan bibit Manggis unggul ”tutur” Noprianda.

Noprianda mengatakan, manggis merupakan buah dengan pasar yang cukup besar, terutama di Tiongkok. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak sekali petani manggis. “Di Cina manggis adalah ratunya buah. Potensi pasarnya cukup besar dan permintaan pasarnya cukup besar,” jelas Noprianda
 
Ada 5 komoditi Indonesia yang bisa masuk ke Tiongkok, yakni manggis, salak, pisang, buah naga, dan kelengkeng. Nah, dari 5 komoditi ini yang terbesar pasarnya adalah manggis. Menurut Noprianda, di Tiongkok ada beberapa suku atau adat yang menggunakan buah manggis sebagai persembahan saat sembahyang. Tidak hanya faktor itu, larisnya manggis di pasar Tiongkok karena masyarakat Tiongkok percaya bahwa manggis memiliki manfaat sebagai antioksidan yang dibutuhkan tubuh. Selain di Tiongkok, manggis juga diburu di Malaysia, Thailand, hingga Eropa

Manggis yang telah diperoleh dari agen-agen ,kemudian diangkut ke  Gudang Paya Kumbuah untuk disortir sesuai grade, yakni grade 6A, 5A, dan 4A berkualitas super. Setelah itu, pihak PT ESHFAR akan melakukan pembersihan hingga manggis benar-benar terbebas dari kutu putih dan semut. Manggis kemudian di-packing dan siap untuk dikirim. “Ukuran, kualitas penampilannya, harus mulus, kupingnya lengkap. Isinya harus bersih harus bagus,” tutur Noprianda menambahkan
 
Dalam bisnis tentu kita bisa saja mengalami pasang surut. Begitu juga yang dialami PT ESHFAR. Meski sudah sering ekspor ke berbagai negara, Noprianda mengatakan perusahaannya juga kerap menemui hambatan. 

Yang paling sering adalah Ketika musim panen manggis di Indonesia bertabrakan dengan musim panen di negara saingan. Perlu diketahui Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama buah manggis. Kadang kalau musim panennya berbarengan dengan Thailand, produk kita bisa kalah saing karena Thailand lebih dekat dengan Tiongkok, sehingga buahnya lebih segar ketika sampai ke negeri tirai bamboo tersebut.”tutup” Noprianda”.