Pedagang Kecil di Inhil Terpaksa Tetap Jualan Ditengah Pandemi Covid-19

Rabu, 15 April 2020

net

Indragirione.com,- Dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) ini sangat dirasakan efeknya bagi setiap kalangan. Bahkan ketika Pemerintah menerapkan Social Distansing dan physical distancing untuk tetap dirumah bagi para pelaku usaha kecil akan sangat merugikan.

Di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) beberapa pedagang ketika ditemui, mereka mengeluh dengan kondisi saat ini, para pedagang ini mengaku pendapatanya semakin berkurang dengan program social distansing agar warga tetap dirumah untuk mempercepat penanganan dan mencegah wabah Covid-19 ini semakin menyebar.

Seperti halnya salah seorang pedagang bakso bakar, Firman (50), mengaku dalam sehari hanya bisa menghasilkan uang 10 ribu sampai 20 ribu. Dia pun harus berkeliling dengan mendorong gerobak meskipun kondisi saat ini mengkhawatirkan.

“Kepaksa harus keliling karena pembeli berkurang, padahal biasanya mangkal di sekolah-sekolah sewaktu belum libur,” kata Firman, Selasa (15/4/20).

Kondisi ini begitu memprihatinkan, dimana Ia juga harus berjalan beberapa kilometer dari rumahnya agar bisa menuju ke pusat Kota Tembilahan, sehingga bisa menjajakan dagangannya dengan harapan bisa lebih banyak pembeli.

Terlebih saat ini Pemerintah mewajibkan orang untuk memakai masker, ia pun semakin bingung, jangankan untuk membeli masker, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya pun sangat terasa sulit.

“Kalau ada yang ngasih saya pakai, tapi kalau ga ada mana bisa beli buat masker, apalagi katanya langka saat ini," ungkap Firman.

Firman menyebutkan, bakso bakar yang Ia jual seharga Rp. 3000, per 4 tusuk bakso, dikala hujan tiba Ia pun terpaksa tidak jualan, Ia lebih memilih untuk diam dirumah.

“Mau usaha apalagi karena kondisi saya sudah tua begini. Saya tinggal bersama istri dan 3 anak, Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya sambilan kerja bangunan,” kata Firman.

Ditengah pandemi Covid-19, ia pun merasa khawatir, bahkan ia juga takut untuk berdagang, namun kebutuhan berkata lain, dengan keterpaksaan Ia pun harus berjualan ditengah wabah yang melanda Negeri ini.

“Pengen dirumah juga, tapi nanti makan apa,” ungkapnya.

Hal yang sama dirasakan pedagang rujak, mamang (60), Ia pun berkeliling dari satu tempat ke tempat lain agar dagangannya bisa laku. Ia juga berharap agar kondisi semakin membaik sehingga menimbulkan dampak positif bagi kalangan pedagang kecil sepertinya.

“Mudahan-mudahan segera cepat berlalu, biar kami bisa normal lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkap Mamang penuh harap.

Mamang juga hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini, Ia terpaksa berjualan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Kalau saya ga jualan, keluarga mau makan apa,” kata Mamang.

Para pedagang kecil ini seakan tak takut dengan wabah yang saat ini melanda Negeri, untuk memenuhi kebutuhan, mereka pun harus melawan takut demi menyambung hidup.