Penelitian Kepustakaan, Solusi Mahasiswa PAI ditengah Pandemi

Senin, 04 Mei 2020

Raja Muhammad Kadri
Indragirione.com,- Penelitian merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari salah satu kegiatan seorang mahasiswa. Bahkan untuk menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi (PT), mahasiswa harus melakukan penelitian yang kemudian ditulis dalam bentuk laporan Tugas Akhir bagi D3, Skripsi bagi S1, Tesis untuk S2 dan Disertasi untuk mahasiswa S3.

Dalam melakukan penelitian ada dua jenis penelitian secara umum yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan biasanya digunakan untuk meneliti tingkah laku (Behavior) atau kejadian-kejadian di suatu tempat tertentu. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan untuk menemukan suatu konsep atau formulasi yang berasal koleksi teks-teks kepustakaan yang ada.

Penelitian kepustakaan memang tidak diminati oleh beberapa kalangan bahkan oleh beberapa kampus dibatasi dan tidak menganjurkan penelitian ini digunakan oleh mahasiswa  jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).  Alasannya bermacam-macam mulai dari menanggap penelitian jenis ini tidak ilmiah sampai kepada menuduh penelitian ini bukanlah bagian dari penelitian.

Terdapat pro kontra penelitian kepustakaan sebagai penelitian ilmiah, namun di beberapa kampus penelitian kepustakaan bagi mahasiswa PAI tetap dilakukan. Menurut hemat penulis, penelitian kepustakaan ini ending nya sama dengan penelitian lapangan yaitu menemukan suatu kesimpulan untuk mengatasi suatu masalah atau problem yang muncul. Penulis beri contoh, dalam penelitian lapangan misalnya meneliti suatu pemimpin atau tokoh yang berhasil dalam membina akhlak masyarakat, lalu setelah penelitian selesai ditemukan cara-cara yang dilakukan pemimpin/tokoh tersebut dalam membina masyarakatnya. Dalam penelitian kepustakaan juga begitu, dengan masalah yang muncul lalu dicarikan solusi melalui kajian bahan-bahan kepustakaan. Misalnya menemukan cara Nabi Muhammad SAW dalam mengubah masyarakatnya dari jahiliah menjadi masyarakat yang berakhlak dan beradab. Lalu hasilnya menghasilkan suatu konsep yang siap untuk diterapkan bagi permasalahan yang sama dizaman Nabi yang muncul kembali di masa sekarang.

 Terlepas dari keberatan beberapa pihak, namun disaat kondisi Indonesia sedang dilanda wabah pandemic Covid-19 ini, mahasiswa tidak bisa melakukan penelitian lapangan karena beberapa objek sasaran penelitian pendidikan khususnya PAI yaitu sekolah ditutup untuk sementara waktu. Maka sudah saatnya penelitian kepustakaan menjadi opsi bagi mahasiswa akhir agar tetap bisa menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.

Bagi mahasiswa PAI ada tiga tawaran dalam melakukan penelitian kepustakaan yaitu pertama,  penelitian corak tafsir tarbawi (tafsir pendidikan) yaitu dengan mengkaji ayat-ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan pendidikan. Kedua, penelitian corak hadis tarbawi (hadis pendidikan) yaitu dengan mengkaji hadis-hadis yang berkenaan dengen pendidikan. Ketiga, penelitian studi tokoh yaitu meneliti gagasan-gagasan para tokoh tentang pendidikan. Wallahu A’lam.