Pentingnya Pendidikan Filsafat dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran

Ahad, 19 Januari 2020

Habibullah. M.Pd

Indragirione.com,- Di dalam dunia pendidikan, peranan filsafat sangat penting karena kita dituntut untuk lebih berfikir secara rasional, karena filsafat itu sendiri merupakan cabang ilmu berupa pemikiran dalam pemecahan masalah.

Terdapat tiga masalah utama dalam ilmu filsafat yaitu, pertama; masalah keberadaan termasuk masalah kenyataan (Metaphysical) yang membicarakan sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, kedua; masalah pengetahuan termasuk masalah kebenaran (Epistemologi) yang membicarakan tentang pengetahuan manusia, dan ketiga; masalah nilai (Aksiologis) membicarakan tentang tindakan dan prilaku manusia.

Menurut Immanuel Kant di dalam kerangka berfikir manusia terdapat dua jenis pemahaman yaitu pemahaman Apriori dan Aposteriori. Secara etimologis apriori berarti “dari hal yang lebih dulu” dan aposteriori adalah “dari hal yang kemudian”.

Kant menganggap perbedaan antara aposteriori dan apriori sebagai perbedaan antara apa yang berasal dari pengalaman dan apa yang tidak berasal dari pengalaman, atau apakah suatu konsep dapat dibuktikan kebenarannya dengan memberikan alasan atau tidak.

Perbedaan tersebut selanjutnya berkembang menjadi perbedaan antara pengetahuan empiris dan pengetahuan  nonempiris. Kemudian perbedaan tersebut juga berkembang menjadi perbedaan antara proposisi. Sebuah proposisi aposteriori adalah proposisi yang kebenarannya hanya bisa diketahui dengan merujuk pada pengalaman tertentu.

Sedangkan sebuah proposisi apriori adalah proposisi yang kebenarannya bisa diketahui terlepas dari pengalaman, tanpa pengalaman apapun kita bisa mengetahui proposisi tersebut. Hal ini berarti bahwa proposisi tersebut dapat dibuktikan kekeliruannya, tanpa harus merujuk pada pengalaman apapun. Kebenaran dari proposisi apriori diketahui hanya dengan mengkaji proposisi tersebut atau dengan kata lain kebenarannya dideduksikan dengan proposisi itu sendiri.

Pada diri manusia terdapat istilah yang disebut dengan “potensi”. Hal ini merupakan sebuah keistimewaan yang diberikan oleh Tuhan untuk dijaga dan dikembangkan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Potensi pada diri manusia terbagi atas dua yaitu Takdir dan Ikhtiar, potensi takdir merupakan sebuah potensi yang telah ditetapkan oleh Tuhan jauh sebelum manusia lahir ke dunia ini. Sedangkan potensi ikhtiar adalah sebuah potensi yang dapat dicapai manusia melalui sebuah tindakan yang sebelumnya sudah disusun suatu rencana dalam bentuk sedemikian rupa untuk mencapai apa yang diharapkan.

Potensi yang dimiliki harus disesuaikan dengan konteks ruang dan waktunya agar tidak menjadi momok (hantu). Begitu juga ketika menjadi guru matematika, kita harus mampu membuat pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar matematika itu sendiri tidak menjadi momok yang menakutkan.

Kekuatan dari pikiran merupakan modal utama manusia dalam membentuk tabiat atau tingkah laku. Namun, hal ini perlu dikontrol agar ketika berprilaku mempunyai tata cara dan adab yang sesuai dengan norma agama dan norma kesusilaan. Dengan berpedoman kepada kedua norma tersebut, maka kita akan menjadi orang yang bijaksana.

Orang timur mengartikan kata bijaksana apabila dia mampu memberi, sedangkan orang barat mengartikan bijaksana apabila dia mampu mencari. Maka dari itu sebenar-benarnya bijakasana adalah orang berilmu yang mampu membuat pilihan disertai dengan alasan yang rasional. 

Secara umum, setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakter merupakan jati diri yang telah diberi muatan sosial sehingga setiap manusia sudah sesuai dengan porsinya masing-masing, maka tidak akan bisa sama persis antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

Tugas kita sebagai guru adalah memberikan pendidikan yang bermuatan karakter kepada siswa karena pendidikan karakter mengandung suatu tindakan mendidik yang diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.

Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu dalam hal ini adalah siswa, yang dilakukan secara terus-menerus dengan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.