Petani di Pulau Kijang Curhat ke Wamentan dan Tagih Janji Bupati Inhil

Rabu, 23 Agustus 2023

Petani di Pulau Kijang Curhat ke Wamentan dan Tagih Janji Bupati Inhil

Inhil,- Dalam dialog kunjungan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI di Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, lndragiri Hilir. Salah seorang tokoh masyarakat pertanyakan janji HM. Wardan kepada warga sejak 10 tahun silam.

Sebelumnya dihadapan Wamentan RI,  Harvick Hasnul Qolbi beserta rombongan Gubernur Jambi dan Bupati Kabupaten Tanjab di Pulau Kijang tokoh masyarakat tersebut juga menyampaikan keluhannya terhadap kondisi perkebunan pertanian di Inhil terutama di Pulau Kijang saat ini.

"Sebenarnya masyarakat di sini tadinya, sudah menjerit ketika mau menyambut bapak. Karna hancurnya lahan pertanian akibat banjir, tidak mendapat normalisasi parit selama 20 tahun. Sehingga kelapa banyak yang mati," ungkap H. Amri Pasaribu salah seorang tokoh masyarakat Pulau Kijang pada Wamentan, Selasa (22/8/2023).

Selain kebun kelapa yang rusak, harga hasil pertanian juga memperparah kondisi saat ini, seperti harga kelapa yang sangat memprihatinkan yang dulu harganya bisa Rp2.500 bahkan sampai Rp3.500, kini hanya tinggal Rp1.000 sama dengan harga 1 permen.

"Begitu juga harga sawit pak, dulu Rp2.500 sampai Rp2.800, kini hanya 2.000 rupiah. Ditambah lagi harga pinang dulunya Rp12 ribu sampai Rp20 ribu, sekarang hanya dihitung 2 ribu rupiah. Apa tidak membuat kami menjerit Pak Wamen," akui H. Amri Pasaribu di hadapan Wamentan dan warga Pulau Kijang.

Selain menyampaikan harapan masyarakat kepada Wamentan agar dapat memberikan solusi perbaikan dan peremajaan buat pertanian di Inhil, H. Amri Pasaribu juga berharap Bupati Inhil HM. Wardan merealisasi janjinya terkait perbaikan jalan dan penerangan listrik.

"Kami berharap kepada bapak Bupati Inhil HM. Wardan agar dapat menyelesaikan pembangunan pekerjaan jalan di Parit 2 begitu juga terkait penerangan listrik. Kami sudah 15 tahun mendapat penerangan listrik, sementara kita merdeka sudah 78 tahun. Namun tiang listriknya masih terbuat dari bambu dan mudah patah. Kita takut tumbang bisa menelan korban," ujarnya.

Ia menegaskan ia tidak memyalahkan bupati dan siapapun dan mungkin karena kesibukan dan tugasnya sehingga tidak terpantau dan mendapatkan laporan masyarakatnya.

"Semoga dengan penyampaian ini, di akhir masa jabatan bapak sebagai Bupati Indragiri Hilir Bapak dapat merealisasikan sikap dan janji-janji bapak pada 10 tahun silam," tegas H. Amri Pasaribu yang disambut tepuk tangan warga.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Wamentan RI Harvick Hasnul Qolbi berjanji akan menindaklanjuti dan menyampaikannya ke Pemerintah Pusat. Karena sesuai arahan Presiden agar bisa mengidentifikasi permasalahan yang ada. Seperti peternakan, pertanian dan perkebunan.

"Tentunya ke depan kita akan menspesifikasikan permasalahan yang ada dengan segera mencarikan jalan keluarnya. Artinya jika memang diperlukan replanting, ya akan segera kita lakukan. Kemudian terkait hal ini mungkin akan saya laporkan ke Pak Presiden atau apakah kita buat tim khusus untuk mempercepat hal ini mengingat waktu yang ada," unkap Wamentan diakhir kunjungannya.

Selanjutnya dalam kunjungan Wamentan, Bupati Inhil HM. Wardan juga menyampaikan secara singkat tentang kondisi Inhil sekaligus memaparkan berbagai program kedaulatan pangan yang telah dilaksanakan pemerintah daerah sekaligus berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi.

"Khusus sektor perkebunan kelapa ini, menjadi tulang punggung mayoritas masyarakat Inhil. Maka kami berharap agar Pemerintah Pusat memberikan bantuan dan kemudahan bagi para petani kelapa. Di antaranya, kebijakan nasional menyangkut perkebunan kelapa dari hulu sampai hilir, pertimbangan dana bagi hasil terkait pajak ekspor komoditi kelapa dan sharing pembiayaan terkait perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur. Khususnya dalam menunjang mobilisasi hasil perkebunan termasuk peremajaan perkebunan juga pengembangan sentra produksi turunan kelapa berbasis masyarakat " jelasnya.