Pidato Prabowo Bikin Kuping Rini Soemarno Panas: Kritik Pakai Data, Jangan Asal Ngomong

Selasa, 15 Januari 2019

Foto : 
Indragirione.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno menyayangkan Prabowo Subianto yang banyak mengungkap keburukan BUMN namun tidak disertai data akurat. Rini meminta calon Presiden nomor urut 02 itu untuk tidak mudah bicara soal perusahaan pelat merah yang disebutkan akan bangkrut dan hancur.

Sebelumnya, dalam pidato kebangsaan Indonesia Menang, Prabowo menyinggung sejumlah BUMN yang akan bangkrut. Termasuk Garuda, PLN dan Krakatau Steel.

“Orang ngomong kan bisa saja gampang bicara. Kalau Garuda kan sudah lama mendapatkan banyak isu. Nah kita sekarang meyelesaikannya. Insya Allah semua lancar,” kata Rini dikutip Pojoksatu.id dari Jawapos.com, Senin (14/1/2019).

Maskapai pelat merah itu memang masih menanggung kerugian bersih senilai USD 131,72 juta pada triwulan I-2018. Namun, kerugian itu sudah menyusut dari USD 207,9 juta pada tahun sebelumnya.

Rini menjelaskan kerugian Garuda Indonesia itu disebabkan oleh kontrak-kontrak yang diteken lima hingga tujuh tahun lalu, tepatnya saat dipimpin oleh Emirsyah Satar pada 2005-2014. Saat ini kontrak yang ditandatangani semasa Emirsyah terus dinegosiasi ulang untuk menekan biaya pengeluaran perseroan.

Rini Soemarno
Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Saat dipimpin oleh Arief Wibowo, Garuda Indonesia sudah menyortir beberapa kontrak. Diantaranya kontrak-kontrak Airbus, restrukturisasi Airbus, kontrak perawatan pesawat serta kontrak Rolls Royce yang menyeret Emirsyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kita negosiasi banyak sekali kontrak lima sampai tujuh tahun lalu yang harganya terlalu mahal sekarang kita renegosiasi,” jelas Rini.

BACA JUGA: Disoraki Relawan Saat Sebut Megawati dan Jokowi, Tak Disangka Prabowo Bilang Begini
Untuk itu, Rini meminta Prabowo bisa melampirkan data-data yang kuat jika ingin melontarkan kritik terhadap BUMN.

“Kita punya karyawan yag banyak, karyawan itu juga punya keluarga, kita harus jaga semua. Jadi kalau bicara marilah bicara dengan benar dengan data yang kuat,” pungkasnya.



Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyindir kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diambang kebangkrutan. Bahkan, dia menyebut keuntungan yang didapat perusahaan pelat merah tidak seberapa dengan utangnya.

“PT Krakatau Steel (Persero) dan PT PLN (Persero) yang dibangun Bung Karno juga utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya pun tak seberapa,” ujarnya dalam Pidato Kebangsaan Indonesia Menang di JCC, Jakarta, Senin (14/1).

Ketua Umum Partai Gerindra ini menyayangkan BUMN-BUMN raksasa seperti Garuda Indonesia maupun PT Pertamina (Persero) diambang kebangkrutan.

“BUMN yang kita banggakan, Pertamina, Garuda, pembawa bendera Indonesia yang lahir dalam kemerdekaan kita, sekarang dalam keadaan yang kalau bisa dibilang ya bangkrut,” kata Prabowo.

(fat/pojoksatu)