Rusaknya Jembatan dan Urgennya Sebuah Pemekaran di Inhil

Sabtu, 03 April 2021

M.Arfah

Indragirione.com, - Viralnya jembatan paret 16, Desa Pulau Kecil di Facebook beberapa hari lalu menyisakan banyak pertanyaan. Salah satunya kapankah jembatan penghubung dua kecamatan itu diperbaiki. Tentu saja ini harus segera mengingat jembatan tersebut begitu vital dan jika dibiarkan akan tersendatnya perekonomian di kecamatan tersebut.

Kita yang melihat lewat postingan saja merasa miris, apalagi masyarakat yang sehari-hari melalui jembatan tersebut untuk segala aktivitasnya. Namun sayangnya saya belum menemukan pernyataan/komentar dari para pejabat prihal rusaknya Jembatan tersebut.

 

Padahal seperti pertanyaan di atas, kapan jembatan itu diperbaiki? Apa harus menunggu jatuhnya korban yang saat melintas di atas jembatan tiba-tiba terseret arus dan kendaraannya nyemplung ke dalam sungai.Atau masih tetap dengan alasan klasik: belum dianggarkan

 

Lagi-lagi masyarakat harus menunggu dan bersabar. Inilah resikonya jika berada jauh dari pusat pemerintahan, jauh dari perhatian dan jauh dari sorotan kamera, jauh dari skala prioritas dan jauh dari kue pembangunan. Nah, jika demikian jauh dari pusat pemerintahan, kenapa pemerintahanya tidak didekatkan?

 

Maksudnya adalah ya, kita pindah pemerintahan. Jangan dibuat jauh, agar cepat mendapat perhatian. Desak pemerintah untuk segera memekarkan wilayah. Agar persoalan-persoalan bisa cepat mendapat respon. Bukan seperti sekarang, lambat dan ribet.

 

Ketidakjelasan soal jembatan ini bisa menjadi pintu masuk untuk menggedor lagi semangat pemekaran wilayah yang dulu sempat dicanangkan. Saya rasa memang ini perlu disuarakan lagi. Rasanya sudah jenuh kita masyarakat di pinggiran ini selalu diabaikan, kurang mendapat perhatian. Sorotan-sorotan kamera selalu terpusat di kabupaten.

 

Bukan kali ini saja masyarakat pinggiran (jauh dari kabupaten) merasakan ketimpangan. Sudah sangat sering dan selalu berulang. Hanya akan mendapatkan perhatian ketika musim pemilu. Lalu janji-janji ditebar, seolah memberi harapan. Akan membuka akses ini itu, membangun segala infrastruktur demi kelancaran. Namun ironisnya begitu pemilu usai segala janji dilupakan. Jadilah masyarakat hanya menjadi objek saja.

 

Pemekaran wilayah setidaknya bisa memperpendek rentang kendali dalam pelayanan terhadap masyarakat. Jika selama mengurus administrasi harus menempuh jarak cukup jauh ke ibukota kabupaten, belum lagi biaya yang harus dikeluarkan. Dan itulah yang selama ini berlangsung dan dirasakan.

 

Kondisi lebih tragis dialami oleh masyarakat yang tinggal di kampung-kampung. Banyangkan jika mau ke ibukota kabupaten harus berjuang dahulu sampai ke kecamatan, dengan kondisi jalan yang beragam, bahkan kadang ada yang berlumpur. Setelah sampai ke kecamatan baru melanjutkan perjalanan lagi untuk sampai ke ibukota kabupaten. Betapa melelahkanya.

 

Pemekaran diharapkan bisa mengurangi beban berat itu, selain itu juga tentu saja kue pembangunan bisa segera dibagi ke pelosok-pelosok. Masih banyak desa-desa yang belum disentuh pembangunan. Masih banyak desa yang belum memiliki pelabuhan memadai, masih banyak yang belum memiliki jalan memadai. Dan sekelumit persoalan lainnya. Yang kalau ditulis di sini, hanya berisi persoalan-persoalan tersebut.

 

Dan yang paling penting sebenarnya dengan pemekaran wilayah dapat mensejahterakan masyarakat. Nah, pertanyaannya apakah pemekaran wilayah itu bisa dilakukan? Saya jawab: bisa.

 

Kita tidak ingin lagi ketika ada persoalan, begitu lambat untuk diatasi. Dan harus diingat ada puluhan jembatan yang dilalui untuk sampe ke kecamatan keritang. Dan mesti dicatat ada beberapa jembatan yang kondisinya juga memprihatinkan. Kalaupun jembatannya sudah baik, sementara jalanya masih banyak berlubang, ya itu sama saja.

 

Kita tidak ingin lagi ketika ada persoalan, begitu lambat untuk diatasi. Dan harus diingat ada puluhan jembatan yang dilalui untuk sampe ke kecamatan keritang. Dan mesti dicatat ada beberapa jembatan yang kondisinya juga memprihatinkan. Kita tentu tidak ingin setiap persoalan hanya bisa dibagikan di Facebook dan dikomentari. Bukan itu. Kita ingin perbaikian. Sudah terlalu lama kita dipinggirkan. Dan saatnya kita minta untuk dimekarkan.