Sebuah Rumah di Enok Miring Akibat Diterpa Angin Kencang

Kamis, 03 Maret 2022

INHIL,- Satu unit rumah di Parit Jambi, Desa Simpang Tiga Daratan, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, miring akibat diterpa angin kencang beberapa waktu lalu.

Rumah tersebut diketahui milik sepasang suami istri bernama Syahruddin dan Ilin, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun.

Tharmizi selaku teman dari adik kandung pemilik rumah menuturkan bahwa rumah itu memang sudah lama di bangun, namun karena terkendala biaya tidak dapat melanjutkan pembangunan rumahnya.

"Musibah angin kencang kemarin, lokasi di Desa Simpang Tiga Daratan," kata Tharmizi saat dikonfirmasi media melalui via Messenger.

Sementara itu, secara terpisah, pemilik rumah (Syafruddin red) saat ditemui mengungkapkan bahwa rumahnya itu memang sudah lama berdiri dengan kondisi seperti itu, tidak berdinding kayu, hanya menggunakan atap saja, karena selama ini terkendala dana jadi belum bisa merampungkan pengerjaannya.

"Kurang lebih sudah 6 tahun rumah kami dengan kondisi seperti ini, karena memang terkendala biaya, setiap hari kami bekerja sebagai pengait kelapa di kebun orang, kalau ada uang lebih kami sisihkan untuk melanjutkan pembangunan rumah," tuturnya.

Saat ini, kata Syafruddin dirinya sangat bersyukur karena sudah mendapat bantuan dari masyarakat setempat untuk merenovasi rumahnya.

"Alhamdulillah mulai dari kemarin di bantu sama masyarakat menegakkan kembali rumah kami, bahan dari swadaya masyarakat dan hari ini masih berlanjut," tukasnya.

Syafruddin berharap mudah-mudahan kedepannya dirinya beserta keluarga mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun dari para dermawan untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarganya.

"Mudah-mudahan kami dapat bantuan dari manapun, apapun jenisnya kami terima dan kami ucapkan terimakasih banyak kepada warga yang sudah membantu untuk merenovasi rumah kami," imbuhnya.

Disamping itu, Kepala Desa Simpang Tiga Daratan Krisna Putra menyebutkan bahwa saat ini rumah tersebut sudah berhasil direnovasi kembali dengan bantuan swadaya masyarakat.

"Alhamdulillah kemarin sudah direnovasi bergotong royong sama masyarakat, dan beberapa hari ini perbaikan masih berlanjut," ungkap Krisna saat ditemui wartawan Rabu (2/3/22).

Kemudian, Krisna juga membenarkan bahwa warganya ini memang berasal dari keluarga kurang mampu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan keseharian Syafruddin kerjaannya mengambil upah di kebun orang.

"Alhamdulillah kami dari pihak pemerintah Desa akan membantu sesuai dengan kemampuan kami, salah satunya dengan kembali bergotong royong menegakkan rumah bapak Syafruddin ini yang hampir roboh," tukasnya.

Lebih lanjut, Krisna juga mengungkapkan selama ini warganya belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak lain. Ia berharap dengan ini, banyak penggerak sosial ataupun donatur yang membantu.

"Selama ini memang hanya bantuan dari pihak Desa, kami sangat berharap semoga ada bapak dan ibu di sana yang tergerak hatinya untuk membantu warga kami disini, kami menerima dalam bentuk apapun. Saya pribadi mengucapkan terimakasih juga kepada masyarakat yang suka rela membantu memperbaiki rumah bapak Syafruddin," pungkasnya.