Talkshow Meriahkan Kampar Expo 2023, Bahas Langkah Menuju SRA dan Cegah Putus Sekolah

Jumat, 24 Februari 2023

Talkshow yang membahas langkah menuju SRA dan mencegah anak putus sekolah di Kabupaten Kampar digelar di arena Kampar Expo 2023, Kamis (23/02/2023). (foto: istimewa)

INDRAGIRIONE.COM, BANGKINANG - Meski helat Kampar Expo 2023 baru dibuka secara resmi Jumat 24 Februari 2023, namun beberapa kegiatan yang masuk dalam rangkaian acara telah digelar Kamis (23/02/2023). Salah satunya adalah talkshow yang membahas langkah menuju Sekolah Ramah Anak (SRA) dan mencegah anak putus sekolah di Kabupaten Kampar. 

Talkshow atau bincang-bincang kali ini diisi oleh para profesional di bidangnya, dengan dipandu Fasilitator Forum Anak Kabupaten Kampar (FAKAR) yang juga Koordinator Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) Kabupaten Kampar, Hot Martua Pasaribu, selaku moderator. Acara ini juga menghadirkan Pinki, peserta didik PKBM Rumah KerLip Beriman Desa Koto Tuo. 

Pada awal diskusi panel tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Kampar, Nandang Priyatna SPd MSi menyampaikan bahwa, sebanyak 1.416 Anak Tidak Sekolah (ATS)/Anak Putus Sekolah (APS) dari 161 desa, saat ini bersiap kembali belajar di PKBM Rumah Kerlip Beriman yang ada di 10 desa. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar, menurut Nandang, bukan hanya berkomitmen penuh melaksanakan pemerataan akses pendidikan dengan penanganan anak tidak sekolah dan pencegahan anak putus sekolah melalui SRA. Pendidikan inklusif di setiap kecamatan juga disiapkan terutama untuk 539 ABK yang sudah ditemukenali. 

Selain itu, Pemkab Kampar juga menjadi pelopor pelatihan gasing oleh Yayasan Yohanes Surya di Riau. Kolaborasi pentahelix yang ditaja Penjabat (Pj) Bupati Kampar itu benar-benar mendorong pemenuhan hak atas pendidikan berkualitas di Kampar.

Hal itu dibenarkan oleh Pembina Yayasan Kerlip Indonesia, Yanti Sriyulianti. Ia menyampaikan jika pemenuhan hak atas pendidikan basis sebagai bentuk pemenuhan hak asasi warga negara. Dikatakannya, pemetaan ATS/APS juga dilakukan oleh Forum Anak Kampar bersama IBI Kampar, Dewan Kesenian Kampar, YSKI, GIP, Perkumpulan, Kopsyah Dudektif, untuk melengkapi data hasil pemetaan Disdikbudpora. 

Yanti juga menjelaskan tentang 4 langkah Menuju SRA Beriman yang dilakukan di Kabupaten Kampar bukan hanya oleh sekolah/madrasah, namun juga oleh PKBM, Pondok Pesantren (Pontren), Paud, dan satuan pendidikan lainnya. “Yel-yel SRA karya Yusria Kadir, Fasnas SRA dari Makassar menunjukkan bahwa upaya MeSRA Beriman membuat anak senang belajar dimanapun, guru tenang, dan orang tua bahagia. Semua itu diyakini mampu mencegah Anak Putus Sekolah,” ungkapnya. 

Syaifudin, Wali Desa Koto Tuo, menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan sweeping sampai menemukenali 25 ATS/APS. Mereka merupakan calon peserta didik PKBM Rumah Kerlip Beriman yang dibuka Pj Bupati Kampar pada Hari Guru Sedunia 5 Oktober 2022 lalu. “Dan menggerakkan BUMDes yang mendukung ATS sebagai tindak lanjut Medium Limpah Kumandang,” tuturnya. 

Sementara itu Khairil Anwar, selaku Wali Desa Sungai Tarap, menegaskan pendirian PKBM dapat meningkatkan indeks menjadi Desa Mandiri. Anwar sendiri mengaku sejauh ini telah membangun Pustaka Desa dan sweeping terhadap 23 ATS/APS. Ia berkeyakinan penanganan ATS/APS ini mendatangkan kebahagiaan bagi anak-anak pemilik masa depan Kampar. ***