Tradisi '1000 Pelita', Cara Warga Desa Kemuning Tua Sambut Idul Fitri

Ahad, 01 Mei 2022

Tradisi pemasangan pelita

INHIL,- Kemajuan teknologi tidak membuat masyarakat melupakan tradisi saat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Kemeriahan Lebaran di Desa Kemuning Tua tidak akan lengkap bila para keluarga tidak memasang pelita (lampu minyak) di depan rumah mereka.

Seperti di Jalan Penunjang, Kemuning Tua, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Inhil. Masyarakat di RT 12, Saiful Anwar (36) mengatakan sudah menjadi tradisi pemasangan pelita di rumahnya setiap Hari Raya. di mana cahayanya dapat dilihat dari jarak jauh.

"Jadi muda-mudi disini yang berinisiatif memasang pelita sejak  sore tadi dan ini merupakan tradisi yang terus berlanjut sampai sekarang," ujar bang Ipul, panggilan akrabnya.

Menurut Ipul, Hari Raya Idul Fitri bukan hanya tentang kue, petasan atau uang angpau di hari raya. 

"Bagi kami lampu minyak tanah ini merupakan tradisi turun-temurun kami sebagai orang Melayu," ucapnya.

Ipul menjelaskan selain menyambut Hari Raya, pemasangan pelita juga menyemarakkan penyambutan Ramdhan atau bulan puasa. 

"Memiliki dan menghidupkan pelita adalah cara untuk menunjukkan kegembiraan dari Hari Raya," katanya.

Ia menambahkan bahwa setelah lampu yang menyala di sekitar pukul 18.30 maka pelita akan terus menyala hingga keesokan dini harinya.

"Kami biasanya memasang pelita saat malam penyambutan Hari Raya," imbuhnya.