Tragis! Niat Gugurkan Kandungan Diduga Hasil Hubungan Gelap, PRT dan Bayinya Tewas

Ahad, 10 Maret 2019

Yariba Laila, seorang pembantu rumah tangga (PRT),
Indragirione.com -Kejadian memilukan terjadi di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (9/3/2019).

Pasalnya, seorang perempuan muda, berusia 21 tahun meregang nyawa juga bersama bayi dalam kandungannya yang berusia 7 bulan.

Korban diketahui bernama Yariba Laila, seorang pembantu rumah tangga (PRT), di rumah majikannya di Jalan Hasanuddin No.23.

Peristiwa ini terungkap saat sang majikan, Silvia (32) memanggil korban karena tidak juga menjalankan tugasnya padahal biasanya pukul 06.00 WIB sudah memulai aktivitasnya.

Silvia makin kalut saat melihat darah di depan pintu sang PRT. Silvia sempat bertanya kenapa ada darah kepada korban. Saat itu, Yariba menyahut sedang menstruasi, namun tak juga membuka pintu.

Suami Silvia, Yopi (34) yang ikut resah melihat kondisi yang ada berniat mendobrak pintu kamar Yariba, tapi korban menyahut kembali dari dalam kamar bahwa dia sedang tidak berpakaian sedang Yopi mengurungkan niatnya..

Setelah menunggu, akhirnya Yariba membuka pintu sendiri. Silvia dan Yopi melihat korban sangat lemas lalu memberikan susu kotak ke korban. Saat itu, korban mengaku sudah baik dan ijin untuk istirahat sebentar. Suami istri sang majikan akhirnya pergi mengurus anak mereka.

Namun, sekira pukul 10.00 WIB, Yariba diketahui keluar kamar dengan hanya menggunakan handuk padahal saat itu masih terlihat lemas. Silvia kembali membuatkan telur untuk dimakan korban. Lalu korban kembali masuk ke kamar. Saat hendak memberikan telur tersebut, Silvia dan Yopi melihat korban sudah tertidur di lantar kamar korban dengan darah berceceran.

Yopi pun bergegas menelepon ambulans milik RS Materna. Begitu ambulans tiba di lokasi kejadian, baik majikan dan supir ambulans menyadari kalau korban ternyata sudah tidak bernyawa lagi dan melaporkan kejadikan ke Polsek Medan Baru.

Pukul 11.00 WIB, petugas Inafis dari Polresta datang ke TKP langsung memeriksa keadaan korban. Diketahui tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun ditemukan tiga papan obat merek Sapros yang diduga digunakan untuk menggugurkan kandungan.

Lalu jenazah korban diotopsi di RS Bhayangkara, dugaan sementara korban meninggal karena pendarahan, sementara jabang bayinya ikut tewas dalam kandungan.

Sementara itu, Kapolsek Medan baru Kompol Martuasa H.Tobing Sik.MH. melalui Kanit Reskrim Iptu.Philip Antonio Purba SH MH menjelaskan saat ini petugas sedang memburu pacar korban untuk dimintai keterangan. “Kami mengejar pacar si korban guna melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini,” ujarnya.

(Sumber /pojoksumut)