Uji Coba Lancar, Operasional Labor Biomolekuler RS Madani Tunggu Izin Pusat

Selasa, 24 November 2020

Laboratorium Biomolekuler (ilustrasi/zonapekan)

Indragirione.com, - Laboratorium biomolekuler di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru saat ini sudah berhasil melakukan tahap uji coba pada akhir pekan lalu. Proses uji coba pun berlangsung lancar. 

Hal ini seperti yang disampaikan Direktur RSD Madani, David Oloan. "Uji coba sudah kita lakukan, lancar tanpa kendala," ucap David Oloan, Selasa
(24/11/2020).

Menurut David, uji coba yang dilakukan untuk pemeriksaan sampel swab guna mengetahui seseorang terpapar Covid-19. Laboratorium itu baru bisa menguji sampel swab test internal rumah sakit. Artinya, hanya bisa menguji sampel pasien yang dirawat di rumah sakit Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru itu.

"Kita baru bisa layani tes sampel internal, sebab izin operasional dari Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Pusat belum keluar," tuturnya.  

Oleh karenanya, laboratorium yang ada di RSD Madani itu baru bisa menguji sampel pasien dari luar setelah izin itu terbit. Saat ini pihaknya baru melayani uji sampel pasien yang dirawat di RSD Madani.

Dikatakan David, izin operasional laboratorium ini masih dalam proses. Ia menanti izin dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.

Keterangan ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Moer MBS melalui Sekretaris dr Zaini Rizaldy Saragih. Ia mengatakan untuk operasional laboratorium biomolekuler di RSD Madani masih menunggu izin dari Balitbangkes Pusat.

Secara keseluruhan, ucap dr Zaini, laboratorium biomolekuler sesungguhnya sudah siap untuk dioperasikan. Pemasangan alat-alat laboratorium sendiri sudah rampung. Bahkan beberapa tenaga medis dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru juga ditempatkan di sana.

"Kita sudah uji coba. Bahkan pelatihan untuk tenaga medis yang bertugas disana sudah siap. Ada sekitar 11 tenaga medis," beber pria yang akrab disapa Dokter Bob ini. 

"Tapi masih menunggu izin operasionalnya. Kita tunggu izin dari Balitbangkes Pusat. Karena kita teregister disana. Kalau sudah oke langsung dibuka untuk umum," imbuhnya lagi. 

Dikatakan dr Zaini, untuk legalitas laboratorium biomolekuler ini tidak begitu lama. Ia menyebut untuk mendapatkan izin tersebut diperkirakan membutuhkan waktu dalam sepekan kedepan. "Dalam minggu ini lah paling lama," sebutnya.

Laboratorium biomolekuler ini memiliki kapasitas pemeriksaan sampel swab mencapai 1.000 sampel dalam sehari. "Tinggal legalitasnya saja. Besok kita
lakukan uji coba internal dulu untuk pengoperasian laboratorium," jelasnya. 

Seperti diketahui, laboratorium biomolekuler di RSD Madani ini merupakan bukti keseriusan Pemko Pekanbaru dalam menangani Covid-19. Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT, mengatakan fasilitas laboratorium penting bagi Kota Madani itu dalam mempercepat mitigasi sebaran Covid-19.

"Selama ini Pemko Pekanbaru  mengandalkan alat laboratorium biomolekuler yang dimiliki Pemerintah Provinsi di RSUD Arifin Achmad," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Firdaus mengungkapkan kapasitas laboratorium milik Pemerintah Provinsi Riau tersebut hanya sanggup memeriksa 1.600 sampel per hari. Sampel yang diperiksa pun berasal dari seluruh kabupaten/kota di Riau. Hal ini membuat pemeriksaan sampel dari Kota Pekanbaru harus mengantri. Dampaknya, upaya pemetaan sebaran Covid-19 tidak optimal.

"Dengan laboratorium yang dimiliki sendiri oleh Pemko Pekanbaru, ini tentu dapat mempercepat pengendalian pandemi Covid-19 di dengan terus melakukan tes terhadap orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif," ucap Firdaus. (*)