Utang Sabu, Inah Tewas Diperkosa dan Dibakar Jadi Abu, Begini Kronologisnya

Kamis, 24 Januari 2019

Foto : 
Indragirione.com - Polisi menyebut motif pembunuhan Inah Antimurti (20) karena masalah utang. Janda muda beranak satu ini diduga belum membayar utang sabu yang dipesannya dari salah satu pelaku.

"Kalau dari keterangan dari pelaku ya utang sabu," ujar Kasubdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan AKBP Yudi Suhariadi, ketika dihubungi detikcom, Rabu (23/1/2019).

Yudi belum mengetahui kepada siapa Inah berutang sabu. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan dan terus melakukan pencarian terhadap Asri yang menjadi eksekutor pembunuhan Inah.

"Iya mungkin seputar itu karena belum bayar, tapi mungkin itu karena keterangan dari tersangka saja, kita perlu dalami lagi," ucapnya.

Yudi menjelaskan Asri dengan Inah memang berteman. Namun belum diketahui sejauh apa hubungan mereka.

"Nah itu, masih kita dalami hubungan teman apa, sejauh apa, tapi ya berteman lah intinya," katanya.

Dari saksi yang telah diperiksa jelas Yudi belum ada yang mengenali sosok Asri termasuk keluarga. Polisi saat ini masih terus mencari keberadaan Asri.

"Kita sudah periksa banyak ya, termasuk keluarga korban sudah. Sampai saat ini itu nggak ada (yang mengenali Asri), keluarga juga belum tahu," tuturnya.

Sebelumnya Inah ditemukan tewas pada Minggu (20/1) di Desa Sungai Rambutan, Ogan Ilir. Jasad Inah ditemukan sudah dalam kondisi hangus terbakar dan tidak dikenali. Korban dipastikan dibunuh sebelum dibakar oleh para pelaku dan ditemukan pengembala kambing hingga membuat geger warga.

Berikut adalah kronologi tewasnya janda muda asal Gelumbang, Muaraenim yang telah membuat geger seperti dirangkum detikcom, Kamis (24/1/2018):

Sabtu, 19 Januari 2019

Siang
Inah dikabarkan pamit kepada keluarga untuk mengurus surat cerainya dengan sang suami. Ia pun pergi menggunakan sepeda motor menuju ke kecamatan di Gelumbang, Muaraenim.

Hingga petang, Inah dikabarkan tak ada pulang ke rumah orang tuanya yang ada di Desa Pedamaran. Keluarga pun coba menghubungi Inah, tetapi tak mendapat kabar.

"Inah ini pergi dari rumah mau mengurus surat cerai. Baru cerai sama suaminya di Gelumbang dia. Makanya keluarga kaget dapat kabar dibakar," kata ayah kandung Inah, Saparudin di RS Bhayangkara Kota Palembang.

Malam
Sekitar pukul 21.00 WIB, Inah dikabarkan berada di kontrakan Asri (30) yang ada di jalan lintas Prabumulih-Indralaya. Malam itu, Inah bahkan nyabu bersama Asri dan empat temannya, Abdul Malik, Feriyanto, YG dan FB.

Di hadapan polisi, Malik mengaku dirinya melihat Inah sempat diperkosa oleh Asri di kamar kontrakan berukuran 3x3 meter itu. Tak lama bersellang, terdengar suara teriakan minta tolong.

"Saya lihat dia (Inah) main sama Asri di kamar, nggak lama terdengar dia minta tolong. Pas saya lihat Asri mukul pakai kayu balok di kamar 2 kali sampai mati," kata Malik menceritakan kejadian pada malam itu.

Setelah korban tewas, Asri pun meminta bantuan ketiga temannya untuk mencari karung. Sementara YG diminta Asri pergi ke warung terdekat dan membeli bensin 4 litter.

Saat diminta tolong itu, Malik pun diberi kesempatan oleh Asri untuk bersetubuh dengan Inah. Padahal korban dipastikan telah tewas. Selanjutnya korban dibawa ke atas mobil pickup BG-9207-NH yang diduga milik Asri.

Minggu, 20 Januari 2019

Korban ditemukan tewas oleh seorang pencari rumput, Tugino (45) di Sungai Rambutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Saat ditemukan itu, kondisinya sangat memprihatinkan dan hangus terbakar.
Baca juga: 5 Fakta Mengerikan Pemerkosaan dan Pembakaran Inah

Polres Ogan Ilir yang mendapatkan kabar tersebut langsung mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP. Polisi menyebut korban perempuan berusia antara 17-20 tahun.

"Kondisi sudah tidak utuh, tak ada lagi identitas yang kami temukan di lokasi. Dugaan kami ini korban pembunuhan, usia masih remaja antara 17-20 tahun," kata Kepala SPKT Polres Ogan Ilir, Ipda Agus.

Selasa, 22 Januari 2019

Subdit Jatanras Polda Sumsel bersama Polres Ogan Ilir mencari tahu identitas si korban. Sementara itu Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain meminta anak buahnya segera memburu pelaku.

Bermodalkan keterangan para saksi dan warga yang mengaku keluarga si korban, polisi berhasil menangkap empat pelaku, Feri, Abdul Malik, YG dan FB di rumahnya masing-masing di daerah Talang-Taling, Muaraenim.

Usut punya usut, korban dibunuh karena punya hutang. Tapi polisi tak menyebut secara rinci berapa hutang korban pada Asri. Termasuk apakah hutang itu terkait sabu yang mereka konsumsi bersama.

"Motif sejauh ini karena utang. Untuk itu utang apa, yang jelas korban ada punya utang kepada si pelaku Asri (DPO)," kata Kapolda Sumsel, Irejn Zulkarnain.
Baca juga: 2 Anak Terlibat Pembunuhan Inah, KPAI: Biar Penyelidikan Berjalan Seharusnya

Selain telah menangkap keempat pelaku, Zulkarnain mengaku pihaknya kini masih memburu Asri. Terakhir Asri diketahui sebagai eksekutor sekaligus otak pelaku pembunuhan Inah, janda muda yang juga punya satu orang anak berusia 2,3 tahun. (one/detik.com)