WADUH...Diangkat Jadi Manajer Toko Milik Yahudi karena Cantik, Saat Ketahuan Dia Muslim, Cewek Ini Langsung Dipecat

Ahad, 20 Januari 2019

Aiza Ejaz
Indragirione.com - Aiza Ejaz memiliki wajah rupawan. Karena itu, wanita New Jersey berusia 27 tahun itu, diangkat jadi manajer di Toko Soho, yang menjual pakaian kasual Italia.

Bosnya, Moshe Ben Ari, adalah seorang Yahudi. Dia menilai, kecantikan Ejaz, bisa menggaet pelanggan untuk masuk ke tokonya.

Sejak Ejaz diangkat jadi manajer toko pada Agustus 2017 lalu, pendapatan toko memang meningkat. Banyak pelanggan yang datang, karena pesona Ejaz.

Dilansir Rakyatku.com, Ejaz pun memiliki gaji fantastis, USD60.000 atau Rp853 juta. Namun saat itu, Moshe Ben Ari tidak menyadari bahwa Ejaz adalah orang Pakistan atau seorang Muslim.

Ejaz mengatakan, ia kemudian diperintahkan untuk 'menggunakan seksualitasnya untuk memikat laki-laki ke dalam toko,' yang menjual turtleneck kasmir USD800 dan jaket kulit USD2.400.

Menurut jas yang dilihat oleh New York Post. Ari diduga menjelaskan kepadanya, bahwa dia menggunakan staf yang menarik sebagai 'umpan.'

Seorang manajer toko mengungkapkan kepada Ejaz, "Saya kaget, Ben Ari cukup baik untuk mempekerjakan Anda mengingat Anda Muslim, sementara dia sangat Yahudi. Dia benar-benar tidak suka orang Muslim," menurut manajer itu sebagaimana tercantum dalam surat-surat pengadilan.

Koran-koran kemudian menyatakan, bagaimana Ari, setelah mengetahui bahwa Ejaz adalah seorang Muslim Pakistan, berjalan dengan jijik, ketika pekerja lain sedang mendiskusikan latar belakang mereka.

Makalah-makalah pengadilan juga menuduh, bagaimana segala sesuatunya mencapai klimaks yang memanas, ketika Ari memberi tahu Ejaz secara langsung: "Saya membenci orang Pakistan, dan saya tidak suka bercinta dengan orang Muslim - terutama wanita Muslim."

Ejaz mengeluh kepada direktur toko ritel, dan dipecat pada hari berikutnya.

Menurut gugatan itu, manajer toko menyatakan, dia tidak cocok bekerja di Soho. Meskipun manajer toko itu sebelumnya setuju dengan komentar Ejaz, bahwa Ari rasis dan seksis.

Pengacara Ejaz, Johnmark Cohen mengatakan kepada New York Post, bahwa segala sesuatunya salah belok, begitu Ari mengetahui bahwa kliennya adalah seorang wanita Muslim dari Pakistan.

Ejaz pun melayangkan gugatan di pengadilan.