Wakil Ketua Komisi III DPRD Inhil Tanggapi Konflik Harimau dengan Manusia, Binatang Buas Itu Harus Segera di Evakuasi !

Senin, 03 Februari 2020

Indragirione.com,- Wakil Ketua komisi 3 Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Edi Haryanto Sindrang menanggapi Konflik yang terjadi antara Harimau dengan manusia di Inhil.

Menurut data, sejak tahun 2016 hingga tahun 2020 di Inhil, konflik Harimau dengan manusia telah memakan korban sebanyak 7 orang, dan mayoritas terjadi di Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

Kasus banyak terjadi di areal perusahaan hutan tanaman industri (HTI). Di sisi lain, aktivitas yang berdekatan dengan habitat harimau selalu memakan korban. Korban manusia berjatuhan, dan tak jarang satwa belang itu dihakimi hingga menemui ajalnya.

Dengan itu, Edi Haryanto menghimbau kepada pemilik perusahaan-perusahaan terutama di Kecamatan Pelangiran agar tetap menjaga kelestarian hutan dan  lingkungan di sekitar wilayah perusahaan.

"Harimau itu tidak akan memangsa manusia jika tidak terjadi sesuatu pada binatang tersebut. Ya kemungkinan akibat ulah yang dilakukan oleh sekelompok manusia seperti menebang hutan sebagai habitatnya, jadi mereka merasa terusik," ujar Edi Sindrang.

Ia juga menyarankan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau sebagai pihak berwenang soal satwa dilindungi untuk mengevakuasi Harimau agar konflik tersebut terputus dan tidak ada lagi korban.

"Saya sangat menyesalkan konflik yang telah terjadi antara manusia dan hewan yang dilindungi tersebut, adanya suatu instansi yang berwenang dalam menangani hewan buas ini yakni BKSDA, namun seolah-olah terkesan diam dan membiarkan, konflik ini jangan dipandang remeh," tegasnya.

Ia mengharapkan kepada BKSDA agar permasalahan tersebut segera ditangani secepatnya, melihat konflik tersebut sudah lama terjadi dan telah memakan banyak korban.