Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Mediasi Terkait Hama Kumbang, HMI Kecam Perusahaan Yang Kembali Mangkir

Tembilahan, 14 Januari 2025 – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar rapat mediasi untuk menyelesaikan permasalahan hama kumbang yang meresahkan masyarakat Desa Pengalihan dan Kelurahan Pusaran, Kecamatan Enok. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Inhil dan dipimpin langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil, Junaidy Ismail, selaku Ketua Tim Mediasi.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari instansi terkait, termasuk Kasat Intel Polres Inhil, Kasdim 0314 Inhil, Ketua Komisi II DPRD, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimcam, serta masyarakat terdampak. Namun, PT Pelita Wijaya Perkasa (PWP) yang dianggap sebagai pihak terkait dalam masalah ini kembali tidak hadir, meskipun telah diundang untuk kelima kalinya.
Ketidakhadiran perusahaan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Ketua HMI Cabang Tembilahan, Muhammad Yusuf. Dalam keterangannya, ia menilai absennya perusahaan menunjukkan sikap tidak menghargai pemerintah dan masyarakat.
"Sudah 5 kali masyarakat berusaha melakukan upaya mediasi dan pemerintah juga sudah memfasilitasi. Namun lagi-lagi pihak perusahaan tidak pernah menghadiri artinya tidak menghargai upaya baik dari masyarakat bahkan di undang langsung oleh pemerintah daerah pihak perusahaan masih saja tidak hadir."
Selain itu, Yusuf juga menilai bahwa pihak perusahaan acuh dan menjatuhkan Marwah daerah
"Inhil dikenal dengan julukan hamparan kelapa dunia. Komoditas kelapa merupakan marwah daerah ini, bukan sekadar slogan. Inhil merupakan kabupaten penghasil kelapa terbesar di negeri ini. Jika pihak perusahaan terus bersikap acuh dan membiarkan ribuan kelapa hancur, maka mereka sama saja merendahkan marwah kami," ujar Muhammad Yusuf.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat dan pemerintah telah berupaya maksimal melalui jalur mediasi, tetapi ketidakhadiran perusahaan menjadi bukti lemahnya komitmen mereka.
"Ini bukan perkara baru di Inhil. Kami tidak anti-investor, tetapi jika kehadiran mereka justeru menindas masyarakat, lebih baik mereka angkat kaki dari tanah kelahiran kami ini," tambahnya.
Muhammad Yusuf mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang terus mengawal persoalan ini. Ia berkomitmen bersama masyarakat untuk memastikan solusi yang berpihak kepada rakyat, khususnya para petani kelapa di Kecamatan Enok.
"Kami apresiasi pemda berkenan membantu langsung masyarakat. Dan kami juga ingatkan agar masalah ini segera dituntaskan, sebab ini berkenaan hajat hidup masyarakat. Kami bersama-sama masyarakat akan terus mengawal dan memastikan bahwa solusinya benar-benar berpihak pada rakyat, khususnya masyarakat petani di Enok"
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Inhil, Junaidy Ismail, menyatakan bahwa pemerintah akan terus mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini dan melindungi masyarakat dari dampak yang ditimbulkan oleh hama kumbang.
Tulis Komentar