Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Perusahaan Buka Kebun Sawit, Petani Kelapa di Pengalihan Enok Menjerit Diserang Hama Kumbang
Indragiri Hilir, INDRAGIRIONE.COM,- Petani kelapa di Desa Pengalihan Enok, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menjerit akibat serbuan hama kumbang yang menyerang perkebunan mereka.
Serbuan hama kumbang diduga akibat Perusahaan PT Pelita Wijaya Prakarsa yang baru berdiri tahun lalu membuka lahan baru untuk perkebunan sawit di sekitar kebun kelapa milik petani.
Dijelaskan oleh Ketua Kelompok Tani Mandiri, pak Yanur bahwa hama kumbang telah menggerogoti kelapa mereka sejak bulan Februari 2024.
"Dari bulan 2 pak hama kumbang tu menyerang, habis pucuk kelapa kami dimakannya. Apalagi yang bisa kami garap, kelapa bukan menurun tapi tidak adalagi hasilnya karena pohonnya sudah mati," jerit Yanur, Sabtu (11/5/2024).
Kumbang menyerang ratusan hektar kebun kelapa masyarakat di Parit Rasi dan Parit Toyok disekitar lahan perusahaan yang melakukan pembukaan lahan dan penanaman kelapa sawit, hal ini tentu merugikan petani kelapa. Harga kelapa yang murah ditambah penderitaan kebun yang diserang hama kumbang.
"Ada 2 kelompok tani yang lahan kelapanya diserang hama kumbang, Kelompok Tani Mandiri dan Kelompok Tani Makmur. Kami merasa kesal dengan pihak perusahaan karena melakukan replanting tidak sesuai SOP, pohon pohon kelapa ditumbang dan dibiarkan menggeletak dijalur tanpa di chipping (pembenaman) itulah muncul hama kumbang. Bahkan mereka membuang pohon pohon itu di parit parit kami," ungkapnya.
Petani juga telah bersurat kepada pemerintah menyampaikan permasalahan ini akan tetapi tidak ada tindakan kongkrit dari dinas terkait.
"Bahkan saat pak Pj Bupati berkunjung ke daerah kami tak satupun aparatur kecamatan dan desa menyampaikan persoalan ini pada Bupati. Kami sangat kecewa atas semua ini. Kelihatan betul kami petani ini tidak dianggap," terangnya.
Yanur mengatakan, memang telah dilakukan hearing (RDP) dengan pihak DPRD Inhil bersama Dinas Perkebunan, Perizinan, Camat serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).
"Sudah turun Tim hama dari Dinas Perkebunan usai beberapa kali RDP, waktu itu kami memohon solusi. Sebegitu masifnya kegiatan perusahaan sementara tidak ada kontrol dari instansi terkait, Dinas Perkebunan memberikan obat anti hama, namun kumbang itu malah bertambah banyak," tuturnya.
Ia berharap meskipun berulang kali mengucapkan harapan, agar para petani yang diserang hama kumbang diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Inhil dan mendapat bantuan yang layak untuk dapat menyambung hidup membiayai keluarga.
"Ini kan sudah terlanjur habis kelapa kami, kami siap mengganti kebun kelapa dengan sawit agar dapat menyambung hidup, bibit dan replanting juga kami butuhkan. harapan kami ini dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah," harapnya.
Lanjutan, Ini Kata DPRD Inhil....
Tulis Komentar