Pilihan
Abdul Wahid Cagubri Muda yang merakyat ?? Begini pandangan masyarakat
Puluhan Karyawan Kembali Tuntut Tunggakan Gaji PT ASI PKS Kempas
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Manager PLN Tembilahan: Kami Menyarankan, Bukan Mewajibkan Beli Token Perdana 50 ribu
INHIL,- Manager PLN ULP Tembilahan angkat bicara terkait pemberitaan media yang berisi statement warga atas Pemberlakuan Kebijakan Baru, mengharuskan pelanggan pasang baru mengisi atau membeli Token Perdana nominal Rp. 50 ribu pada Permohonan Penyambungan Baru Kwh Meteran.
"Berita yang beredar sangat tidak jelas, dia (wartawan,red) tidak ada konfirmasi ke saya secara langsung. Kami tidak ada mewajibkan pelanggan mengisi token perdana dengan nominal Rp. 50 ribu," ungkap Manager PLN ULP Tembilahan, Jaswir saat dikonfirmasi awak media, Selasa (22/11/2022) sore.
Dia juga menambahkan, saat ini belum ada pelanggan pasang baru yang datang ke kantor PLN ULP Tembilahan untuk komplain mengenai nominal Rp 50 ribu tersebut.
"Kami melalui petugas di lapangan hanya menyarankan saja bagi pelanggan baru, jika mengisi Rp 5 ribu tentu sangat sedikit, dan bisa-bisa hanya sehari saja pemakainya. Jadi kami sarankan Rp 50 ribu, dan ini bukan kewajiban, terserah mau atau tidak saran dari kami," tegasnya.
Dia berharap kepada teman-teman media agar lebih bijak sebelum menaikkan dan menshare berita, tentunya konfirmasi dulu kepada dirinya selaku pimpinan PLN ULP Tembilahan, jadi biar tidak rancu dan tidak ada kesalahpahaman.
"Intinya saya berharap alangkah baik kawan-kawan media selaku mitra PLN untuk berkoordinasi atau komfirmasi terkait kebenaran suatu informasi agar tidak terjadi miss komunikasi di tengah-tengah masyarakat terutama pelanggan PLN," ungkapnya.
Jaswir menuturkan, pihaknya sangat terbuka dan siap untuk berkoordinasi demi pelayanan yang lebih baik.
"Semua informasi tersaji secara transparan, masyarakat bisa mendapatkan informasi apapun tentang layanan PLN melalui kanal media yang sudah tersedia di PLN, seperti PLN Mobile, PLN 123 dan web PLN," pungkasnya.
Tulis Komentar