Pilihan
Pj Bupati Inhil Rombak Birokrasi Saat Pemilu 2024, Terkait Politik?
Orang Utan Betina Dievakuasi dari Kebun Warga di Kemuning
Dihentam Gelombang Usai Cari Nipah, Dua Warga Teluk Pinang Hilang
Difusi Inovasi Dalam Implementasi Program CSR
Artikel ini akan membahas bagaimana sebuah proses Difusi Inovasi berdampak pada impelemtasi Konservasi dan Revitalisasi Mangrove pada program CSR Permata Hijau Pesisir Gambut di PT KPI RU II Sungai Pakning.
Pemanasan Global (Global Warming) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca memberikan dampak yang cukup besar bagi lingkungan. Ancaman terbesar dari pemanasan global dan perubahan iklim adalah kenaikan muka air laut yang bisa mengancam kehidupan manusia maupun ekosistem lain yang ada di kawasan pesisir yaitu kenaikan muka air laut yang akan sangat dirasakan oleh banyak negara- negara kepulauan misalnya seperti Indonesia. Salah satu penyebab terbesar dalam kenaikan muka air laut adalah peningkatan temperatur air laut yang menyebabkan terjadinya pemuaian terhadap volume air laut sehingga massa air laut berubah dan meningkat. Selain itu, mencairnya glasier pegunungan dan tutupan es juga diprediksikan akan menjadi penyebab utama kenaikan muka air laut (Haristyana dkk, 2012). Untuk kawasan pantai yang saat ini dalam kondisi stabil, dapat berubah menjadi pantai yang erosional. Untuk kawasan pantai yang saat ini dalam kondisi sedimentasi, maka sedimentasi akan tetap berlangsung meskipun dengan laju yang berkurang akibat kekuatan gelombang (Setyawan, 2016). Terutama wilayah pesisir gambut, dengan karakteristik lahan yang mudah amblas, kenaikan muka air laut ini juga memberikan dampak yang lebih besar bagi lahan di pesisir gambut yaitu terjadinya abrasi dan hilangnya daratan gambut pesisir yang berujung pada berbagai permasahan sossial dan lingkungan lainnya memperlihatkan bahwa terdapat keterkaitan yang sangat kuat antara permasalahan lahan gambut di daratan dan pesisir. Kompleksitas permasalahan yang lebih luas ini menjelaskan bahwa kegiatan penanganan permasalahan di lahan gambut tidak cukup dengan menyelesaikan permasalahan karhutla, namun harus melalui multiaspek agar terciptanya Ekosistem Gambut Yang Komprehensif.
Hasil Pemetaan Sosial (2017) KPI RU II Sungai Pakning menunjukkan terdapat permasalahan yang cukup besar diwilayah pesisir gambut wilayah operasional perusahaan yaitu Bencana Abrasi Pesisir yang disebabkan oleh penebangan mangrove secara liar, kegagalan penanaman mangrove, kuatnya hempasan ombak, hingga minimnya pengetahuan masyarakat dalam teknik penanaman mangrove dan diperparah oleh perilaku masyarakat yang melakukan penebangan mangrove secara masal untuk kebutuhan cerocok dan arang, mengakibatkan ekosistem pesisir kehilangan tanaman pondasi nya. Terutama hutan mangrove yang dapat menyimpan lebih dari tiga kali rata-rata penyimpanan karbon per hektar oleh hutan tropis daratan (Donato, et al. 2011). hal ini juga mengakibatkan kondisi lingkungan pesisir semakin kritis hingga mengakibatkan permasalahan sosial di Desa Pangkalan Jambi yaitu relokasi penduduk yang semula bermukim diwilayah pesisir harus relokasi dari Desa Asal ke wilayah yang lebih tinggi dan lebih jauh 300 meter dari permukiman sebelumnya (Dewi, A. 2020). Fenomena ini mengakibatkan wilayah pesisir mengalami abrasi sepanjang 115 meter.
Tulis Komentar